Mobil kembali tanpa cela. Biaya perbaikan ditanggung oleh asuransi. Si penabrak melenggang dengan senyum mengembang karena mengantongi uang tunai 12 juta rupiah.
Tak lama setelah itu, si tertabrak pindah ke rumah baru. Di sebuah perumahan mewah. Ia lihat sekeliling, kemudian terinspirasi untuk menggunakan uang 12 juta dengan
 |
| Balsan Kezaliman (ilustrasi/hd) |
Tak ada yang sia-sia. Semua perbuatan akan mendapatkan balasan dari Allah Ta'ala, tunai atau tertunda. Kebaikan pasti berbalas kebaikan. Keburukan mustahil mendapatkan pahala kebaikan.
Tersebutlah seorang anak manusia. Dia mengendarai mobil milik perusahaan tempatnya bekerja. Pada suatu suang, mobilnya ditabrak di sebuah jalan.
Kedua keluar mobil. Lalu terjadilah percakapan antara keduanya.
Singkat kisah, si penabrak dimintai denda sebesar 12 juta rupiah. Si penabrak yang menyadari kesalahannya pun membayar. Tunai sebesae 12 juta.
Yang ditabrak tersenyum menerima uang sebesar 12 juta itu. Ia bergembira karena mobil perusahaan yang ia kendarai itu sudah diasuransikan. Sampai di kantor, ia langsung melapor ke pihak asuransi.
Mobil kembali tanpa cela. Biaya perbaikan ditanggung oleh asuransi. Si penabrak melenggang dengan senyum mengembang karena mengantongi uang tunai 12 juta rupiah.
Tak lama setelah itu, si tertabrak pindah ke rumah baru. Di sebuah perumahan mewah. Ia lihat sekeliling, kemudian terinspirasi untuk menggunakan uang 12 juta dengan mengganti pagar rumah dengan pagar yang mewah, agar sekelas dengan rumah lain di kompleks tersebut.
Ia lalu bertemu dengan seseorang yang mengaku seorang pemborong pagar. Negosiasi sebentar, lalu disepakati harga pagar senilai 12 juta rupiah. Uang langsung diserahkan kepada si laki-laki pemborong, agar pagar segera terpasang.
Lalu datanglah tukang yang ditugaskan menghancurkan pagar lama. Hampir setengah hari, pagar lama tunai dihancurkan.
Menjelang sore, Tuan rumah menghampiri para tukang, lalu bertanya, "Pak, pagar yang pesan mana ya? Kok belum datang?"
"Wah, saya gak tahu. Tadi saya disuruh datang ke sini, diperintahkan untuk menghancurkan pagar ini. Kata laki-laki yang nyuruh saya, 'Nanti bayarannya minta sama Tuan rumah." ujar si tukang.
Mendengar jawaban si tukang, tuan rumah lunglai tiada daya. Lututnya mendadak lemas.
***
Jangan merasa aman saat berbuat zhalim. Jangan berdusta. Jangan berkata dengan niat berkhianat. Allah tidak tidur. Semua perbuatan pasti diperhitungkan. [Mbah Pirman/Tarbawia]
*Ditulis ulang dan bebas oleh Tarbawia.
*Sumber tulisan Saptuari Sugiarto
