Apa yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika ia bermimpi baik? Berikut tuntunan Rasulullah
Seperti dibahas sebelumnya, di antara jenis mimpi dalam Islam adalah mimpi baik, yaitu mimpi yang disukai dan disenangi oleh muslim tersebut. Mimpi jenis ini adalah mimpi dari Allah, kabar gembira dari Allah.
Apa yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika ia bermimpi baik? Berikut tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
1. Hendaklah ia memuji Allah
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّهَا مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا
2. Hendaklah ia bergembira atas mimpi baik tersebut
فَإِنْ رَأَى رُؤْيَا حَسَنَةً فَلْيُبْشِرْ وَلَا يُخْبِرْ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ
3. Hendaklah ia menceritakan mimpi baik itu kepada orang yang disukainya, bukan kepada orang yang dibencinya. Sebagaimana dua hadits di atas.
Begitu perhatiannya Rasulullah pada poin ini, beliau setelah Subuh bertanya kepada para sahabatnya siapakah yang semalam bermimpi baik.
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ الْبَارِحَةَ رُؤْيَا
4. Hendaklah ia menafsirkannya hanya dengan tafsir yang positif dan baik.
Jangan menafsirkannya dengan tafsir yang buruk atau negatif. Karena mimpi akan terjadi sesuai dengan tafsir dan keyakinannya.
الرُّؤْيَا عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ تُعْبَرْ فَإِذَا عُبِرَتْ وَقَعَتْ
يَا عَائِشَةُ إِذَا عَبَرْتُمْ لِلْمُسْلِمِ الرُّؤْيَا فَاعْبُرُوهَا عَلَى الْخَيْرِ فَإِنَّ الرُّؤْيَا تَكُونُ عَلَى مَا يَعْبُرُهَا صَاحِبُهَا
Demikianlah empat adab bagi Muslim ketika ia bermimpi baik sebagaimana diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam. Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]