Ada perjalanan hidup dramatis yang dialami pemimpin Majlis az-Zikra ini. Beliau dipatok ular berbisa. Sadarkan diri selama 30 menit. Lalu pingsan. Koma selama 21 hari.
Awal berdakwah, Kiyai Haji Muhammad Arifin tidak bersuara berat, khas, dan seserak sekarang ini. Beliau mengaku bersuara lantang. Layaknya seorang motivator yang menggunakan teknik bersuara keras dan lantang untuk menarik perhatian pendengar.
Qadarullah, ada perjalanan hidup dramatis yang dialami pemimpin Majlis az-Zikra ini. Beliau dipatok ular berbisa. Sadarkan diri selama 30 menit. Lalu pingsan. Koma selama 21 hari.
Tak disangka, terkena bisa ular yang sebabkan beliau koma itu menjadi pelajaran sangat berharga. Di antaranya adalah 3 wasiat berikut ini.
Saat terkena bisa ular itu, beliau hendak melakukan perjalanan dakwah. Di sisa kesadarannya, beliau meminta kepada orang di sekitarnya untuk mensedekahkan sejumlah uang yang disimpan di saku pakaian dai kelahiran Banjarmasin ini.
“Arifin sedekahkan semuanya.” tutur beliau dalam salah satu kajian yang penulis ikuti.
Amalan ini merupakan salah satu sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang utama. Bersedekah bisa menolak bahaya dan menyembuhkan penyakit.
Selain sedekah, beliau langsung teringat kepada dua orang tuanya, bapak dan ibu. Sang dai langsung menghubungi keduanya untuk meminta maaf. “Sembari menahan sakit, Arifin menelpon Mamah dan Abah untuk meminta maaf.”
Benar-benar teladan. Di tengah sakit, beliau menyempatkan diri meminta maaf kepada dua orang yang paling berjasa dalam hidup.
Orang tua, bagi semua anak, adalah jimat. Keduanya merupakan sebab keberhasilan atau kecelakaan sang anak. Keduanya juga sebab surga atau neraka bagi seorang anak.
Saat bisa ular kian menjalar ke sekujur badan, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham masih memikirkan satu hal. Ialah tentang kebermanfaatan beliau sebagai seorang Muslim.
“Arifin berdoa, jika memang hidup Arifin masih bisa memberikan manfaat kepada kaum Muslimin dan umat manusia, Arifin minta dipanjangkan umurnya. Dan jika kehidupan hanya membuat Arifin makin jauh dari Allah dan menimbulkan masalah, Arifin minta dimatikan saja.” tutur sang dai.
Atas berkat rahmat dan karunia dari Allah Ta’ala, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham diberi kesembuhan. Majlis az-Zikra kian besar dan mandiri. Jama’ahnya ratusan ribu hingga jutaan. Dakwahnya berkah.
Setelah sadar dan sembuh, suara Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menjadi khas. Serak. Berat. Bertenaga. Dan bisa membuat menangis siapa yang mendengarkannya dengan iman.
Doakan agar beliau istiqamah. Beliau sedang membangun Markas Dakwah baru di Gunung Sindur. Sebuah kompleks pesantren 12 hektar yang direncanakan dihuni sekitar 3500 orang.
Wallahu a’lam. [Pirman/Tarbawia]
Qadarullah, ada perjalanan hidup dramatis yang dialami pemimpin Majlis az-Zikra ini. Beliau dipatok ular berbisa. Sadarkan diri selama 30 menit. Lalu pingsan. Koma selama 21 hari.
Tak disangka, terkena bisa ular yang sebabkan beliau koma itu menjadi pelajaran sangat berharga. Di antaranya adalah 3 wasiat berikut ini.
Sedekah
Saat terkena bisa ular itu, beliau hendak melakukan perjalanan dakwah. Di sisa kesadarannya, beliau meminta kepada orang di sekitarnya untuk mensedekahkan sejumlah uang yang disimpan di saku pakaian dai kelahiran Banjarmasin ini.
“Arifin sedekahkan semuanya.” tutur beliau dalam salah satu kajian yang penulis ikuti.
Amalan ini merupakan salah satu sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang utama. Bersedekah bisa menolak bahaya dan menyembuhkan penyakit.
Minta Maaf
Selain sedekah, beliau langsung teringat kepada dua orang tuanya, bapak dan ibu. Sang dai langsung menghubungi keduanya untuk meminta maaf. “Sembari menahan sakit, Arifin menelpon Mamah dan Abah untuk meminta maaf.”
Benar-benar teladan. Di tengah sakit, beliau menyempatkan diri meminta maaf kepada dua orang yang paling berjasa dalam hidup.
Orang tua, bagi semua anak, adalah jimat. Keduanya merupakan sebab keberhasilan atau kecelakaan sang anak. Keduanya juga sebab surga atau neraka bagi seorang anak.
‘Kontrak’ dengan Allah
Saat bisa ular kian menjalar ke sekujur badan, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham masih memikirkan satu hal. Ialah tentang kebermanfaatan beliau sebagai seorang Muslim.
“Arifin berdoa, jika memang hidup Arifin masih bisa memberikan manfaat kepada kaum Muslimin dan umat manusia, Arifin minta dipanjangkan umurnya. Dan jika kehidupan hanya membuat Arifin makin jauh dari Allah dan menimbulkan masalah, Arifin minta dimatikan saja.” tutur sang dai.
Atas berkat rahmat dan karunia dari Allah Ta’ala, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham diberi kesembuhan. Majlis az-Zikra kian besar dan mandiri. Jama’ahnya ratusan ribu hingga jutaan. Dakwahnya berkah.
Setelah sadar dan sembuh, suara Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menjadi khas. Serak. Berat. Bertenaga. Dan bisa membuat menangis siapa yang mendengarkannya dengan iman.
Doakan agar beliau istiqamah. Beliau sedang membangun Markas Dakwah baru di Gunung Sindur. Sebuah kompleks pesantren 12 hektar yang direncanakan dihuni sekitar 3500 orang.
Wallahu a’lam. [Pirman/Tarbawia]