KAMMI Komsat Kota Tangerang mengadakan pelantikan pengurus baru dan pelatihan jurnalistik yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Inilah momentum hari kebangkitan kepengurusan KAMMI Komisariat Kota Tangerang sebagai,
Pengurus KAMMI Kota Tangerang bersama Pimred Tarbawia setelah penyampaian materi jurnalistik (Alex) |
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Kota Tangerang mengadakan pelantikan pengurus baru dan training jurnalistik di Islamic City Jalan Benteng Betawi, Senin (12/12/16) yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 12 Rabi'ul Awal 1438 Hijriyah.
Inilah momentum hari kebangkitan kepengurusan KAMMI Komisariat Kota Tangerang sebagai tongkat estafet dakwah yang diberikan Rasulullah kepada umatnya hingga akhir zaman. KAMMI menyadari bahwa setiap kadernya adalah seorang dai dengan amanah dakwah untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran Islam.
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qs. Ali 'Imran [3]: 110)
Dalam kepengurusan baru periode 2016-2017, saudara Alex Suherlin dari Sekolah Tinggi Agama Islam As-Syukriyyah ditetapkan sebagai Ketua Umum
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pengurus Wilayah KAMMI BANTEN dan Pengurus Daerah KAMMI Tangerang Selatan. Dalam sambutannya, perwakilan PD KAMMI Tangsel mengingatkan peran KAMMI Komsat Kota Tangerang agar berperan aktif dalam berbagai agenda pengabdian dan dakwah kepada masyarakat juga penyeimbang bagi pemerintah daerah.
Selain itu, diadakan pula training jurnalistik dengan pemateri Pimpinan Redaksi Tarbawia Pirman. Dalam materi tersebut dijelaskan, kemampuan menulis sangatlah penting dalam mensukseskan sebuah proses jurnalistik yang terdiri dari peliputan, pembuatan berita, dan menyebarkan.
Dibahas pula tentang urgensi menulis bagi seorang individu Muslim dan dai. Menulis bisa membuat seseorang abadi dalam catatan sejarah meski jasadnya telah berkalang tanah. [Tarbawia/Om Pir]