Menjelang Pemilu 2009 umat Islam dihadapkan pada banyak pilihan partai politik. Bagi mereka yang memiliki komitmen keislaman yang tinggi, pe...
Menjelang Pemilu 2009 umat Islam dihadapkan pada banyak pilihan partai politik. Bagi mereka yang memiliki komitmen keislaman yang tinggi, pertimbangan utama dalam memilih partai politik adalah pertimbangan keislaman itu sendiri. Maka, partai politik yang menjadi alternatif pilihan adalah partai Islam. Namun, karena ada beberapa partai Islam (sebut saja PKS, PPP, PBB, PBR, PMB, dan PKNU) maka umat Islam masih harus menentukan mana diantara partai-partai Islam itu yang akan menjadi pilihan mereka pada Pemilu 9 April mendatang.
Apakah cukup menjadikan pertimbangan asas sebagai pilihan? Sebab di tataran praktik/aplikasi di lapangan sering dijumpai adanya partai yang berasas Islam namun sikap politik partai dan kader/pengurusnya tidak mencerminkan nilai Islam. Ada juga yang dengan lantang meneriakkan penegakan syariat Islam, namun ketika dikaji lebih dalam, yang mereka maksudkan baru sebatas formalitas dan simbolik semata. Di sisi lain, publik (dan juga masyarakat internasional) memandang penuh curiga terhadap upaya penegakan syariat akibat dari sejarah ‘kelam’ upaya pendirian Negara Islam. Ini berakibat langsung pada minimnya dukungan publik terhadap formalisasi syariat Islam.
Dalam buku Partai Islam Rahmatan Lil’alamin yang ditulis oleh Nandang Buranudin ini dipaparkan 10 karakter partai Islam rahmatan lil’alamin sebagaimana pernah diprediksikan oleh Prof. Dr. Yusuf Qardhawi “tegap melangkah menuju kematangan kebangkitan Islam”. 10 karakter itu adalah :
Melangkah dari format dan symbol menuju hakikat dan substansi
Melangkah dari retorika dan perdebatan menuju penerapan dan aksi
Melangkah dari sikap sentimental dan emosional menuju sikap yang rasional dan ilmiah
Melangkah dari orientasi ke masalah cabang dan sekunder menuju ke masalah pokok dan primer
Melangkah dari sikap menyulitkan dan menimbulkan antipati, menuju kemudahan dan kabar gembira
Melangkah dari sikap jumud dan taklid menuju itjihad dan pembaharuan
Melangkah dari fanatisme dan eksklusifisme menuju toleransi dan inklusifisme
Melangkah dari sikap berlebihan dan meremehkan menuju moderatisme
Melangkah dari kekerasan dan kebencian menuju kelemahlembutan dan rahmat
Melangkah dari ikhtilaf dan perpecahan menuju persatuan dan solidaritas.
Dengan pisau analisis 10 karakter di atas kita bisa menilai manakah partai Islam yang paling pantas untuk kita dukung dan kita pilih pada Pemilu 2009 nanti. Kita tentu berharap bahwa kemenangan Islam akan terwujud, nilai-nilai Islam tegak di bumi nusantara, dan rahmatnya bias dinikmati oleh semua komponen bangsa. [Muchlisin]