$type=grid$count=3$$meta=0$snip=0$rm=0$show=home

Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura

Di bulan Muharram ini, ada sunnah puasa tasu’a dan puasa asyura . Kapan disunnahkan, bagaimana sejarahnya dan apa fadhilahnya? Berikut in...

Di bulan Muharram ini, ada sunnah puasa tasu’a dan puasa asyura. Kapan disunnahkan, bagaimana sejarahnya dan apa fadhilahnya? Berikut ini pembahasannya. Semoga kita termotivasi untuk mengerjakannya.

Apa yang dimaksud dengan puasa Tasu’a dan Asyura?
Puasa tasu’a adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.

Hukum Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura
Hukum puasa tasu’a dan puasa asyura adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Sunnah yang kuat.

Dalil sunnahnya puasa Asyura adalah sebagai berikut:


صَامَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَاشُورَاءَ ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Nabi SAW berpuasa Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa. (Muttafaq alaih)

Ketika menjelaskan hadits ini dalam Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhus Shalihin, DR. Mustofa Said Al Khin, DR. Mustofa Al Bugho, Muhyidin Mistu, Ali Asy Syirbaji, dan Muhammad Amin Luthfi mengatakan: puasa asyura adalah sunah muakkad.

Hadits lain yang menunjukkan bahwa puasa Asyura termasuk sunnah adalah sebagai berikut:


كَانَ عَاشُورَاءُ يَوْمًا تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُهُ ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ ، فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ لاَ يَصُومُهُ

Hari asyura adalah hari yang dipuasakan oleh orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah. Rasulullah juga biasa puasa pada saat itu. Ketika datang ke Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa. Maka ketika difardhukan puasa Ramadhan, beliau bersabda, “Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak, ia berbukalah.” (Muttafaq alaih)

Sedangkan tentang puasa tasu’a, para ulama’ biasanya memakai dalil hadits berikut ini:

لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku benar-benar akan berpuasa pada hari kesembilan (HR. Muslim)

Rasulullah SAW memang belum sempat berpuasa tasu’a, tetapi hadits qauliyah di atas menjadi dalil bahwa puasa tasu’a juga disunnahkan. Dari sana kemudian para sahabat melakukan puasa tasu’a itu demikian juga tabi’in, tabi’ut tabiin, dan generasi sesudahnya.

Sejarah Puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa asyura (10 Muharram) sebenarnya telah dilakukan Rasulullah SAW pada periode Makkiyah (sebelum hijrah). Bahkan, orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah juga melakukannya.

Ketika Rasulullah hijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melakukan hal serupa. Maka beliau bertanya pada mereka mengapa mereka berpuasa pada hari asyura itu. Setelah mendapatkan jawaban tentang kemuliaan hari itu bagi Nabi Musa a.s., maka Rasulullah SAW memberitahukan bahwa kaum muslimin lebih berhak atas hari itu. Kaum muslimin di Madinah pun mengerjakan puasa itu dengan sungguh-sungguh, hingga tiba kewajiban puasa Ramadhan pada tahun 2 H dan sejak saat itu Rasulullah menegaskan bahwa puasa Asyura adalah puasa sunnah.

كَانَ عَاشُورَاءُ يَوْمًا تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُهُ ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ ، فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ لاَ يَصُومُهُ

Hari asyura adalah hari yang dipuasakan oleh orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah. Rasulullah juga biasa puasa pada saat itu. Ketika datang ke Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa. Maka ketika difardhukan puasa Ramadhan, beliau bersabda, “Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak, ia berbukalah.” (Muttafaq alaih)

قَدِمَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْمَدِينَةَ ، فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، فَقَالَ مَا هَذَا . قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِى إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ ، فَصَامَهُ مُوسَى . قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Nabi SAW datang ke Madinah dan beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari asyura. Lalu Nabi SAW bertanya, “Ada apa ini?” Mereka menjawab, “Hari ini merupakan hari terbaik, yaitu saat Allah membebaskan Nabi Musa a.s dan Bani Israel dari kepungan musuh mereka, hingga hari itu dijadikan Nabi Musa a.s. sebagai hari puasa.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Aku lebih berhak memuliakan hari ini dibandingkan kalian.” Kemudian beliau menyuruh kaum muslimin agar ikut berpuasa. (HR. Bukhari)

Pada tahun 9 H, tepatnya satu tahun sebelum Rasulullah SAW wafat, sebagian sahabat melapor kepada Rasulullah SAW bahwa hari asyura adalah hari yang dibesarkan Yahudi dan Nasrani. Sementara Islam memiliki semangat menghindari tasyabuh, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa menyerupai orang-orang kafir, maka ia termasuk golongan mereka. (HR. Abu Dawud)

Maka Rasulullah SAW berazam di tahun yang akan datang beliau akan menjalankan puasa pada hari kesembilan juga, yang dikenal dengan puasa tasu’a. Namun, belum sampai tahun depan itu datang, Rasulullah SAW wafat.

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللَّهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memetintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Fadhilah (Keutamaan) Puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa Tasu’a dan puasa Asyura termasuk puasa sunnah yang memiliki fadhilah yang luar biasa. Diantara fadhilan puasa Tasyu’a dan puasa Asyura itu adalah sebagai berikut:

Pertama, menjadi puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah SAW ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Nabi SAW bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malamdan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yang kamu namakan) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

Kedua, orang yang berpuasa asyura diampuni dosanya selama satu tahun sebelumnya

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Wallahu a’lam bish shawab.[]
Name

Abdul Somad,1,Adab,4,Akhir Zaman,4,Al-Qur'an,18,Amalan,2,Analisa,1,Aqidah,16,Arifin Ilham,4,Bedah Buku,106,Buku,1,Canda,1,Dakwah Kampus,15,Dakwah Sekolah,1,Danil S,10,De_Palupi,1,Doa,64,Ekonomis-Bisnis,7,Fadhilah,25,Feature,283,Fiqih,71,Foto,48,Gresia Divi,26,Hadits,77,Hanan Attaki,2,Hasan Al-Banna,25,Headline,2,Heny Rizani,4,Hidayah,4,Hikmah,55,Ibadah,4,Indonesia,1,Inspirasi Redaksi,7,Islam,6,Kaifa Ihtada,46,Keluarga,105,Kembang Pelangi,30,Kesehatan,13,Khutbah Jum'at,54,Kisah Nabi,2,Kisah Nyata,85,KMPD,89,Kulwit,14,Mancanegara,1,Materi Tarbiyah,11,Mija Ahmadt,1,Motivasi,26,Mukjizat,4,Muslimah,43,Nasional,406,Nasyid,7,Oktarizal Rais,9,Opini,80,Parenting,11,Pemuda,2,Pernikahan,22,Petunjuk Nabi,7,Pirman,178,Press Release,20,Profil,16,Puisi,5,Ramadhan,89,Ramadhan 2017,1,Redaksi,6,Renungan,122,Renungan Harian,342,Retnozuraida,3,Rumah Tangga,8,Salim A Fillah,4,Salman al-Audah,1,Sirah,3,Sirah Sahabat,22,Siyasah Syar'iyyah,3,Strategi Dakwah,5,Surat Pembaca,1,Syiah,14,Tadabbur Al-Kahfi,1,Tasawuf,1,Taujih,44,Tazkiyah,5,Tazkiyatun Nafs,35,Tifatul Sembiring,25,Ukhtu Emil,31,Video,83,Wakaf,5,
ltr
item
Tarbawia: Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura
Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidtjMtLYKlUDqiFePrmDsI2_cIMHaqFSkSIuSOXD_H646lbAfMiMFAXzNNiQ81FwQWvxemHvNBoTaTIJ-aG2x0_lrWdYWjDtwsDkhcBFU6-ue2KS9kcqkWL_0Z6pAfD6rcuasr0gmBn-Q/s200/Puasa+Aysura.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidtjMtLYKlUDqiFePrmDsI2_cIMHaqFSkSIuSOXD_H646lbAfMiMFAXzNNiQ81FwQWvxemHvNBoTaTIJ-aG2x0_lrWdYWjDtwsDkhcBFU6-ue2KS9kcqkWL_0Z6pAfD6rcuasr0gmBn-Q/s72-c/Puasa+Aysura.jpg
Tarbawia
https://www.tarbawia.com/2010/12/puasa-tasyua-dan-puasa-asyura.html
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/2010/12/puasa-tasyua-dan-puasa-asyura.html
true
4661011185558750656
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content