Setiap muslim, setelah membaca QS. Ali Imran ayat 79, pasti memiliki keinginan untuk menjadi manusia rabbani sebagaimana disebutkan dalam a...
Setiap muslim, setelah membaca QS. Ali Imran ayat 79, pasti memiliki keinginan untuk menjadi manusia rabbani sebagaimana disebutkan dalam ayat itu. Bagaimana cara menjadi manusia rabbani? Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, ada empat langkah jihad perlu ditempuh seorang muslim untuk dapat meraih gelar rabbani.
Pertama, berjihad memerangi diri sendiri untuk mempelajari kebaikan, petunjuk Ilahi dan agama yang lurus, yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan dunia dan akhirat. Barangsiapa yang kehilangan ilmu petunjuk ini, ia akan sengsara di dunia dan akhirat.
Kedua, berjihad terhadap diri untuk mengamalkan ilmu setelah mengetahuinya. Jika seseorang tidak mengamalkan ilmunya, kalau tidak membahayakannya, berarti tidak ada manfaat yang bisa ia petik.
Ketiga, berjihad melawan diri untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut kepada yang tidak mengetahuinya. Kalau tidak demikian, ia termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang telah Allah turunkan. Dan ilmunya tersebut tidak bermanfaat, tidak menyelamatkannya dari adzab Allah.
Keempat, berjihad melawan diri untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan orang dan sabar menanggungnya karena Allah.
Apabila telah sempurna empat langkah atau tingkatan ini, maka ia termasuk Rabbaniyun. Manusia rabbani. Para salaf telah sepakat menyatakan, seorang 'alim (ulama) tidak berhak disebut rabbani sampai ia mengenal kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Sehingga hanya orang yang berilmu, beramal dan mengajarkannya sajalah yang dipanggil sebagai orang agung di kerajaan langit. []
Pertama, berjihad memerangi diri sendiri untuk mempelajari kebaikan, petunjuk Ilahi dan agama yang lurus, yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan dunia dan akhirat. Barangsiapa yang kehilangan ilmu petunjuk ini, ia akan sengsara di dunia dan akhirat.
Kedua, berjihad terhadap diri untuk mengamalkan ilmu setelah mengetahuinya. Jika seseorang tidak mengamalkan ilmunya, kalau tidak membahayakannya, berarti tidak ada manfaat yang bisa ia petik.
Ketiga, berjihad melawan diri untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut kepada yang tidak mengetahuinya. Kalau tidak demikian, ia termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang telah Allah turunkan. Dan ilmunya tersebut tidak bermanfaat, tidak menyelamatkannya dari adzab Allah.
Keempat, berjihad melawan diri untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan orang dan sabar menanggungnya karena Allah.
Apabila telah sempurna empat langkah atau tingkatan ini, maka ia termasuk Rabbaniyun. Manusia rabbani. Para salaf telah sepakat menyatakan, seorang 'alim (ulama) tidak berhak disebut rabbani sampai ia mengenal kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Sehingga hanya orang yang berilmu, beramal dan mengajarkannya sajalah yang dipanggil sebagai orang agung di kerajaan langit. []