Para uskup di Gereja Katolik Belgia hari Senin (30/5) akhirnya setuju untuk memberikan kompensasi kepada korban pencabulan yang dilakukan ol...
Para uskup di Gereja Katolik Belgia hari Senin (30/5) akhirnya setuju untuk memberikan kompensasi kepada korban pencabulan yang dilakukan oleh rohaniwan gereja selama puluhan tahun.
Panel yang dibentuk parlemen Belgia setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual di gereja-gereja Katolik bulan Maret merekomendasikan agar Gereja Katolik Belgia membentuk komite arbitrase untuk memberikan kompensasi kepada korban, termasuk korban dalam kasus yang terjadi puluhan tahun lalu.
Undang-undang negara Belgia tidak memungkinkan para korban kebuasan seksual rohaniwan gereja mencari keadilan di pengadilan.
Uskup Agung Brussel Andre-Joseph Leonard membuat heboh tahun lalu, ketika mengatakan bahwa gereja tidak berkewajiban untuk memberikan kompensasi kepada para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta dan rohaniwan gereja. Kalaupun memberikan kontribusi, hal itu dilakukan seperti halnya pemberian bantuan kepada korban bencana alam, kata Leonard saat itu.
Pernyataan tersebut kontan membuat hubungan antara para politisi dan rohaniwan gereja menegang. Sebagian bahkan mengusulkan agar subsidi yang diberikan negara kepada gereja dikurangi.
Beberapa uskup ikut mengkritik pernyataan Leonard yang dinilai tidak berperikemanusiaan itu.
Lebih dari 500 kasus kekerasan seksual telah diajukan oleh gereja dan otoritas kehakiman Belgia, sejak mantan uskup Bruges, Roger Vangheluwe, berhenti dengan tidak hormat pada April 2010 setelah mengaku mencabuli seorang keponakan laki-lakinya.
Vatikan memerintahkan Vangheluwe untuk menjalani "perawatan spiritual dan psikologis" di sebuah biara di Prancis. Tapi pria itu akhirnya harus pindah ke sebuah tempat yang tidak diungkap, setelah perhatian media mendorong pihak pengelola biara untuk menyuruhnya keluar dari tempat itu. [Hidayatullah]
Panel yang dibentuk parlemen Belgia setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual di gereja-gereja Katolik bulan Maret merekomendasikan agar Gereja Katolik Belgia membentuk komite arbitrase untuk memberikan kompensasi kepada korban, termasuk korban dalam kasus yang terjadi puluhan tahun lalu.
Undang-undang negara Belgia tidak memungkinkan para korban kebuasan seksual rohaniwan gereja mencari keadilan di pengadilan.
Uskup Agung Brussel Andre-Joseph Leonard membuat heboh tahun lalu, ketika mengatakan bahwa gereja tidak berkewajiban untuk memberikan kompensasi kepada para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta dan rohaniwan gereja. Kalaupun memberikan kontribusi, hal itu dilakukan seperti halnya pemberian bantuan kepada korban bencana alam, kata Leonard saat itu.
Pernyataan tersebut kontan membuat hubungan antara para politisi dan rohaniwan gereja menegang. Sebagian bahkan mengusulkan agar subsidi yang diberikan negara kepada gereja dikurangi.
Beberapa uskup ikut mengkritik pernyataan Leonard yang dinilai tidak berperikemanusiaan itu.
Lebih dari 500 kasus kekerasan seksual telah diajukan oleh gereja dan otoritas kehakiman Belgia, sejak mantan uskup Bruges, Roger Vangheluwe, berhenti dengan tidak hormat pada April 2010 setelah mengaku mencabuli seorang keponakan laki-lakinya.
Vatikan memerintahkan Vangheluwe untuk menjalani "perawatan spiritual dan psikologis" di sebuah biara di Prancis. Tapi pria itu akhirnya harus pindah ke sebuah tempat yang tidak diungkap, setelah perhatian media mendorong pihak pengelola biara untuk menyuruhnya keluar dari tempat itu. [Hidayatullah]