Amerika Serikat semakin gencar menekan organisasi internasional yang tidak sejalan dengan kebijakan Gedung Putih terhadap Palestina. Pasca p...
Amerika Serikat semakin gencar menekan organisasi internasional yang tidak sejalan dengan kebijakan Gedung Putih terhadap Palestina.
Pasca putusan UNESCO mengakui Palestina sebagai anggota penuh, Amerika Serikat menyatakan menghentikan bantuan dana bagi badan khusus PBB yang didirikan pada 1945 itu.
Washington menyatakan kecewa terhadap keputusan UNESCO menjadikan Palestina sebagai anggota penuh.
"Keputusan UNESCO mengakui Palestina sangat disesalkan dan prematur", kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland Senin (31/10).
“Menurut rencana, kami menutupi 60 juta dolar untuk UNESCO pada November. Namun kami tidak akan mengucurkan dana ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, UNESCO mengumumkan secara resmi, Senin (31/10), memberikan keanggotaan penuh “negara Palestina” di organisasi tersebut.
Proses voting atas proposal resolusi yang diajukan oleh Otoritas Palestina kepada UNESCO dilakukan kemarin di kantor organisasi ini di Paris. Tuntutan Palestina ini mendapatkan dukungan 107 dari anggota PBB yang berjumlah 173. Hanya 17 negara, di antaranya Amerika dan Israel, yang menolak. Sedangkan sisanya, 52 negara abstain.
Palestina juga sedang mengupayakan pengakuan kemerdekaan berdasarkan perbatasan 1967 melalui PBB. Hingga kini lebih dari 100 negara telah secara resmi mengakui kemerdekaan itu. Washington berulangkali mengancam akan memveto permohonan Palestina itu di Dewan Keamanan PBB. Meski demikian Washington tidak memiliki veto di UNESCO. [AN/bsb]
Pasca putusan UNESCO mengakui Palestina sebagai anggota penuh, Amerika Serikat menyatakan menghentikan bantuan dana bagi badan khusus PBB yang didirikan pada 1945 itu.
Washington menyatakan kecewa terhadap keputusan UNESCO menjadikan Palestina sebagai anggota penuh.
"Keputusan UNESCO mengakui Palestina sangat disesalkan dan prematur", kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland Senin (31/10).
“Menurut rencana, kami menutupi 60 juta dolar untuk UNESCO pada November. Namun kami tidak akan mengucurkan dana ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, UNESCO mengumumkan secara resmi, Senin (31/10), memberikan keanggotaan penuh “negara Palestina” di organisasi tersebut.
Proses voting atas proposal resolusi yang diajukan oleh Otoritas Palestina kepada UNESCO dilakukan kemarin di kantor organisasi ini di Paris. Tuntutan Palestina ini mendapatkan dukungan 107 dari anggota PBB yang berjumlah 173. Hanya 17 negara, di antaranya Amerika dan Israel, yang menolak. Sedangkan sisanya, 52 negara abstain.
Palestina juga sedang mengupayakan pengakuan kemerdekaan berdasarkan perbatasan 1967 melalui PBB. Hingga kini lebih dari 100 negara telah secara resmi mengakui kemerdekaan itu. Washington berulangkali mengancam akan memveto permohonan Palestina itu di Dewan Keamanan PBB. Meski demikian Washington tidak memiliki veto di UNESCO. [AN/bsb]