April 2002 menjadi bulan yang paling berkesan bagi Aishah Schwartz. Perempuan asal Amerika Serikat (AS) itu mengucap dua kalimat syahadat, ...
April 2002 menjadi bulan yang paling berkesan bagi Aishah Schwartz. Perempuan asal Amerika Serikat (AS) itu mengucap dua kalimat syahadat, mendeklarasikan bahwa dirinya masuk Islam. Schwartz memutuskan menjadi mualaf setelah kagum dengan ajar Islam yang dinilainya sarat kelembutan.
Tak menunggu lama, segera setelah menjadi Muslimah, Schwartz aktif berdakwah dan menjadi pembela hak-hak Muslimah. Ia menggunakan kemampuan menulisnya untuk menyebarkan Islam. Ia juga berupaya membuka wawasan dan pemahaman masyarakat AS, bahwa terorisme tak berkaitan dengan konsep jihad yang diyakini umat Islam.
Ketika Perancis melarang penggunaan jilbab di sekolah dan tempat umum, Schwartz melancarkan protes kepada Jacques Chirac, presiden negara itu. Pada 17 Januari 2004, Schwartz berorasi di depan Kedutaan Besar Prancis di Washington DC. Dengan mengenakan busana bak patung kebanggaan warga AS, Liberty –lengkap dengan jilbabnya- Schwartz meneriakkan keprihatinan atas kebijakan Pemerintah Perancis merampas hak muslimah di sana.
Pada 2005, Schwartz memimpin kampanye berskala nasional yang digelar bersama America's Second Harvest dan komunitas Muslim AS. Lewat kampanye ini, ia menggalang bantuan dari kaum Muslim AS untuk kemudian disumbangkan kepada masjid-masjid di seluruh AS.
Pada 2006, Schwartz tercatat kembali beraksi mengupayakan tempat khusus bagi Muslimah saat beribadah di dekat Ka'bah, Masjidil Haram. Tak hanya di lapangan, kampanye Schwartz juga dilakukan melalui dunia maya bertajuk: "We Have a Right to Pray in This Space!" dan menulis menulis pernyataan yang ditujukan langsung kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.
Pada tahun yang sama, Schwartz mendirikan lembaga Muslimah Writers Alliance (MWA). Lembaga sosial yang berpusat di Washington DC ini secara proaktif mengawasi penyusunan rancangan undang-undang mengenai hak wanita di Arab Saudi.
Sebagai jurnalis, Schwartz dikenal aktif mengisi halaman virtual majalah online untuk komunitas Muslim, Naseeb Vibes. Artikel Schwartz juga kerap muncul di The American Muslim.
Schwartz juga memanfaatkan film dan televisi untuk berdakwah dan memperjuangkan hak-hak Muslimah. Pada 2004, ia terlibat dalam pembuatan film serial televisi di WETA-TV. Dalam upaya memperluas jangkauan kampanyenya, dia memprakarsai pembuatan film bersama Bridges Foundation. Sesi yang digarapnya berjudul "Jihad Against Terrorism" yang dibintangi aktor Imam Suhaib Webb.
Tahun berganti tahun, semangat Schwartz tak pernah padam untuk berdakwah dan membela hak-hak Muslimah. Kini, Schwartz lebih fokus pada perjuangan membela hak-hak warga Palestina. [IK/Rpb]
Tak menunggu lama, segera setelah menjadi Muslimah, Schwartz aktif berdakwah dan menjadi pembela hak-hak Muslimah. Ia menggunakan kemampuan menulisnya untuk menyebarkan Islam. Ia juga berupaya membuka wawasan dan pemahaman masyarakat AS, bahwa terorisme tak berkaitan dengan konsep jihad yang diyakini umat Islam.
Ketika Perancis melarang penggunaan jilbab di sekolah dan tempat umum, Schwartz melancarkan protes kepada Jacques Chirac, presiden negara itu. Pada 17 Januari 2004, Schwartz berorasi di depan Kedutaan Besar Prancis di Washington DC. Dengan mengenakan busana bak patung kebanggaan warga AS, Liberty –lengkap dengan jilbabnya- Schwartz meneriakkan keprihatinan atas kebijakan Pemerintah Perancis merampas hak muslimah di sana.
Pada 2005, Schwartz memimpin kampanye berskala nasional yang digelar bersama America's Second Harvest dan komunitas Muslim AS. Lewat kampanye ini, ia menggalang bantuan dari kaum Muslim AS untuk kemudian disumbangkan kepada masjid-masjid di seluruh AS.
Pada 2006, Schwartz tercatat kembali beraksi mengupayakan tempat khusus bagi Muslimah saat beribadah di dekat Ka'bah, Masjidil Haram. Tak hanya di lapangan, kampanye Schwartz juga dilakukan melalui dunia maya bertajuk: "We Have a Right to Pray in This Space!" dan menulis menulis pernyataan yang ditujukan langsung kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.
Pada tahun yang sama, Schwartz mendirikan lembaga Muslimah Writers Alliance (MWA). Lembaga sosial yang berpusat di Washington DC ini secara proaktif mengawasi penyusunan rancangan undang-undang mengenai hak wanita di Arab Saudi.
Sebagai jurnalis, Schwartz dikenal aktif mengisi halaman virtual majalah online untuk komunitas Muslim, Naseeb Vibes. Artikel Schwartz juga kerap muncul di The American Muslim.
Schwartz juga memanfaatkan film dan televisi untuk berdakwah dan memperjuangkan hak-hak Muslimah. Pada 2004, ia terlibat dalam pembuatan film serial televisi di WETA-TV. Dalam upaya memperluas jangkauan kampanyenya, dia memprakarsai pembuatan film bersama Bridges Foundation. Sesi yang digarapnya berjudul "Jihad Against Terrorism" yang dibintangi aktor Imam Suhaib Webb.
Tahun berganti tahun, semangat Schwartz tak pernah padam untuk berdakwah dan membela hak-hak Muslimah. Kini, Schwartz lebih fokus pada perjuangan membela hak-hak warga Palestina. [IK/Rpb]