$type=grid$count=3$$meta=0$snip=0$rm=0$show=home

Ruh Sebuah Amal

Amal itu ibarat sebuah jasad sedangkan keikhlasan adalah ruhnya [Ibnu Atha’illah] Tak mudah itu bukan berarti tak mungkin. Itu yang sa...

Amal itu ibarat sebuah jasad sedangkan keikhlasan adalah ruhnya
[Ibnu Atha’illah]

Tak mudah itu bukan berarti tak mungkin. Itu yang saya coba untuk percaya. Dan tanpa henti, saya yakinkan pada hati. Terlampau sering saya beramal tapi kemudian di penghujung setelah sebuah amal dilakukan, saya tiba-tiba menjadi ragu apakah amal yang saya lakukan akan berbuah pahala. Apakah seiring berjalannya waktu, saya akan benar-benar mampu menjaga ikhlasnya niat atas amalan tersebut.

Hati–hati dengan godaan keikhlasan. Begitulah, taujih yang disampaikan pimpinan kami di ladang dakwah baru ini, tempat bagi kami, para penulis pemula bernaung. Beliau awali pertemuan kali itu dengan kisah seorang mujahid yang tak banyak dikenal dalam sejarah. Bahkan dalam buku shirah yang sering kita baca,hanya satu kali saja namanya disebut. Tak lebih dari itu. Namanya, Tsabit bin Arqam. Beliau ikut berperang, berjihad. Dan menjadi penyelamat bendera kaum muslimin di perang muktah ketika itu. Dan sekali lagi ia tidak banyak dikenal dan tak ingin terkenal. Tapi bukan berarti jasanya dipandang remeh dan tak berarti. Sebab pasti tercatat disisiNya. Begitupun, sebaiknya kami meneladani sahabat tersebut, berazzam sekuat tenaga menata niat dan keikhlasan saat kami berdakwah dengan pena. Terus beramal dan berkontribusi tak peduli dikenal atau tidak.

Bukan berarti itu sebuah bentuk prasangka dan rasa tak percaya. Tapi hakekatnya itu sebagai bentuk cinta beliau pada kami, agar sejak awal kami tak salah langkah. Agar buah karya yang kami tulis sepenuh hati mampu berbuah pahala. Dan atas izin Allah, buah karya kami mampu menuntun pembacanya lebih dekat pada jalan cahaya. Sebab beliau berharap perkataan hikmah dari Al Jahiz berlaku pada kami, “Perhatikanlah wahai para penulis. Jika engkau melakukannya tanpa keikhlasan maka tulisanmu akan menjadi seperti buih yang hilang selayaknya tumbuhan di musim buah yang terbakar oleh angin musim panas”. Yang senada pula dengan Firman Allah, “Adapun buih maka ia akan segera hilang, sedangkan sesuatu yang bermanfaat itu akan tetap di bumi” (QS. Ar Ra’d : 17).

Sekali lagi, tak salah yang beliau sampaikan. Begitulah realitas yang mungkin dialami oleh seorang penulis yang lama apalagi yang masih pemula. Godaan keikhlasan bisa datang kapan saja. Saat merampungkan sebuah tulisan, dipublish kemudian dibaca. Tak berapa lama, muncul komentar positif maupun negatif. Jika yang komentar jenis yang kedua mungkin kita sudah mempersiapkan diri dan waspada. Justru yang bisa jadi bahaya sesungguhnya adalah komentar jenis yang pertama. Pujian lewat FB, mention di Twitter, sms yang menerbangkan ke awang–awang dan bahkan pujian langsung secara lisan di depan mata. Itu semua bakal jadi bibit benalu riya’ yang akan tumbuh subur dalam hati kita. Adalah bijaksana jika kita benar-benar bisa waspada. Sebab jika terjebak riya, musnah dan sia-sia belaka buah karya kami.

Meski, sejatinya kita semua tak pernah bisa menghakimi dengan pasti. Apakah amalan yang telah kita lakukan sudah benar-benar ikhlas dan terbebas dari “syirik kecil” alias riya atau sebaliknya. Karena memang keikhlasan itu termasuk salah satu kata sifat yang paling sulit digambarkan wujudnya. Sebagai mana dalam kalimat hikmahnya, Al Juneid berkata “keikhlasan itu rahasia antara Allah dengan seorang hamba. Tidak diketahui malaikat sehingga tak bisa ditulis, tidak diketahui oleh syaitan sehingga tak bisa dirusak oleh syaitan, tidak juga bisa dikenali hawa nafsu sehingga tak bisa disimpangkan olehnya”.

Keikhlasan tak bisa direkayasa atau dibuat-buat, ia akan mengalir begitu saja dalam jiwa. Itu pekerjaan yang tak mudah. Bahkan mungkin, lebih dari sekedar sulit. Sebagaimana yang dikutip Al Ghazali dalam karyanya Ihya Ulumuddin, Sahl bin Abdullah ditanya “Apakah hal yang paling berat yang dilakukan oleh jiwa…? “ Beliau menjawab “Keikhlasan, karena jiwa tidak punya bagian untuk mengendalikannya”

Akhir kata, Ikhlas itu tak mudah. Tapi sebagai mana yang saya percaya, bukan berarti itu tak mungkin jika kita benar- benar berupaya. Sebab surga juga tak murah. Butuh mujahadah. Dan, ikhlas tak hanya diperlukan saat menulis saja tapi pada setiap amalan apapun yang hendak kita lukis dalam sejarah usia kita. Karena dengan kekeikhlasan, segala amalan kita serasa lebih bernyawa, lebih punya ruh. Sebagaimana kata- kata hikmah Ibnu Atho’illah dalam karya fenomenalnya, Al Hikam “Amal itu ibarat sebuah jasad sedangkan keikhlasan adalah ruhnya.”

Selamat Bermujahadah. Semoga beroleh surga. [Kembang Pelangi]
Name

Abdul Somad,1,Adab,4,Akhir Zaman,4,Al-Qur'an,18,Amalan,2,Analisa,1,Aqidah,16,Arifin Ilham,4,Bedah Buku,106,Buku,1,Canda,1,Dakwah Kampus,15,Dakwah Sekolah,1,Danil S,10,De_Palupi,1,Doa,64,Ekonomis-Bisnis,7,Fadhilah,25,Feature,281,Featured,6,Fiqih,71,Foto,48,Gresia Divi,26,Hadits,80,Hanan Attaki,2,Hasan Al-Banna,25,Headline,2,Heny Rizani,4,Hidayah,4,Hikmah,55,Ibadah,5,Indonesia,1,Inspirasi Redaksi,7,Islam,6,Kaifa Ihtada,46,Keluarga,105,Kembang Pelangi,30,Kesehatan,13,Khutbah Jum'at,54,Kisah Nabi,2,Kisah Nyata,85,KMPD,89,Kulwit,14,Mancanegara,1,Materi Tarbiyah,11,Mija Ahmadt,1,Motivasi,26,Mukjizat,4,Muslimah,43,Nasional,406,Nasyid,7,Oktarizal Rais,9,Opini,80,Parenting,11,Pemuda,2,Pernikahan,22,Petunjuk Nabi,7,Pirman,178,Press Release,20,Profil,16,Puisi,5,Ramadhan,89,Ramadhan 2017,1,Redaksi,6,Renungan,122,Renungan Harian,342,Retnozuraida,3,Rumah Tangga,8,Salim A Fillah,4,Salman al-Audah,1,Sirah,3,Sirah Sahabat,22,Siyasah Syar'iyyah,3,Strategi Dakwah,5,Surat Pembaca,1,Syiah,14,Tadabbur Al-Kahfi,1,Tasawuf,1,Taujih,44,Tazkiyah,6,Tazkiyatun Nafs,35,Tifatul Sembiring,25,Ukhtu Emil,31,Video,83,Wakaf,5,
ltr
item
Tarbawia: Ruh Sebuah Amal
Ruh Sebuah Amal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgE_uFDOQ66ZtraVxWS8fWL7S8FuSRoCSnxmMpo8GIPtSEs_XUxVtCFkUc2hptY0vsNjPPbFPJAtxeuPHl_jqUHlLshI_yUCEL41ZnRFSRjdYwyHiHrx9Q2xSo02hmhIkU4e5jXg_LQ/s320/Ruh+Amal+Shalih.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgE_uFDOQ66ZtraVxWS8fWL7S8FuSRoCSnxmMpo8GIPtSEs_XUxVtCFkUc2hptY0vsNjPPbFPJAtxeuPHl_jqUHlLshI_yUCEL41ZnRFSRjdYwyHiHrx9Q2xSo02hmhIkU4e5jXg_LQ/s72-c/Ruh+Amal+Shalih.jpg
Tarbawia
https://www.tarbawia.com/2013/04/ruh-sebuah-amal.html
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/
https://www.tarbawia.com/2013/04/ruh-sebuah-amal.html
true
4661011185558750656
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content