Ini hanya sekedar sharing . Aku berharap kalian, kader-kader PKS, tidak menghakimiku. Aku hanya sekedar memotret apa yang aku dapati di s...
Ini hanya sekedar sharing. Aku berharap kalian, kader-kader PKS, tidak menghakimiku. Aku hanya sekedar memotret apa yang aku dapati di sekitar lingkunganku, juga di dekat tempat tinggal teman-temanku. Jika coretan ini ada baiknya, silahkan kalian pertimbangkan ideku atau kalian sebarkan agar dibaca oleh tokoh dan pemimpin-pemimpinmu. Kalau tidak salah, istilahnya qiyadah.
Begini, kuperhatikan kalian ini bodoh. Setidaknya secara matematika. Kalian bilang ingin menjadi 3 besar. Kalian bilang ingin menang di 2014. Kalian bilang ingin meraup banyak suara. Tetapi kalian masih juga menggunakan cara-cara lama.
Kuperhatikan kalian masih melakukan bakti sosial sejak tahun 2010. Jika aku tidak salah memotret, kalian hadir dalam baksos kesehatan, baksos sayur, baksos sembako murah. Untuk baksos kesehatan yang kalian lengkapi dengan dokter umum dan spesialis, estimasiku menghabiskan biaya rata-rata 40 ribu sampai 70 ribu per orang. Baksos sayur 10 ribu. Baksos sembako murah 50 ribu. Itu yang rutin. Belum ditambah yang insindental saat terjadi banjir dan bencana, yang bisa menelan dana 100 ribu per orang. Jadi kalau ditotal, kira-kira kalian menghabiskan dana 200 ribu sampai 230 ribu per orang. Belum bentuk-bentuk charity lain yang kalian sebarkan kepada masyarakat. Membuat taman baca gratis, membuat TPQ dan bimbingan belajar gratis, dan berbagai peringatan hari besar Islam dan nasional yang sebagiannya juga ada konsumsi dan hadiah buat warga. Seandainya kalian mau menahan diri, kalian tabung seluruh uang itu dalam lima tahun, estimasiku kalian bisa memberikan satu juta rupiah per orang. Jika uang sejuta itu kalian berikan satu hari menjelang pemilu, atau pagi-pagi sebelum coblosan yang jamak diistilahkan serangan fajar, kalian pasti akan langsung dicoblos.
Entahlah, apa pertimbangan kalian. Kalian mungkin tidak tahu kalau sebagian besar masyarakat masih pragmatis. Dan ingatan mereka sangat pendek. Sangat sedikit diantara mereka yang mengingat baksos-baksos selama lima tahun, tetapi mereka ingat dengan partai atau caleg yang memberikan duit 50 ribu beberapa jam sebelum masuk bilik TPS. Nah, jika kalian memberikan 500 ribu saja, mereka pasti mengalihkan pilihannya pada PKS. Tapi nyatanya, kalian malah pelit di saat hari H. Kalian bilang itu money politic, padahal seluruh partai melakukannya. Aturan itu memang ada tapi sebatas teori saja. Jadilah seperti partai umumnya. []
Penulis: Dedi Ilyas
Pernah jadi mahasiswa tapi tidak lulus :)
Begini, kuperhatikan kalian ini bodoh. Setidaknya secara matematika. Kalian bilang ingin menjadi 3 besar. Kalian bilang ingin menang di 2014. Kalian bilang ingin meraup banyak suara. Tetapi kalian masih juga menggunakan cara-cara lama.
Kuperhatikan kalian masih melakukan bakti sosial sejak tahun 2010. Jika aku tidak salah memotret, kalian hadir dalam baksos kesehatan, baksos sayur, baksos sembako murah. Untuk baksos kesehatan yang kalian lengkapi dengan dokter umum dan spesialis, estimasiku menghabiskan biaya rata-rata 40 ribu sampai 70 ribu per orang. Baksos sayur 10 ribu. Baksos sembako murah 50 ribu. Itu yang rutin. Belum ditambah yang insindental saat terjadi banjir dan bencana, yang bisa menelan dana 100 ribu per orang. Jadi kalau ditotal, kira-kira kalian menghabiskan dana 200 ribu sampai 230 ribu per orang. Belum bentuk-bentuk charity lain yang kalian sebarkan kepada masyarakat. Membuat taman baca gratis, membuat TPQ dan bimbingan belajar gratis, dan berbagai peringatan hari besar Islam dan nasional yang sebagiannya juga ada konsumsi dan hadiah buat warga. Seandainya kalian mau menahan diri, kalian tabung seluruh uang itu dalam lima tahun, estimasiku kalian bisa memberikan satu juta rupiah per orang. Jika uang sejuta itu kalian berikan satu hari menjelang pemilu, atau pagi-pagi sebelum coblosan yang jamak diistilahkan serangan fajar, kalian pasti akan langsung dicoblos.
Entahlah, apa pertimbangan kalian. Kalian mungkin tidak tahu kalau sebagian besar masyarakat masih pragmatis. Dan ingatan mereka sangat pendek. Sangat sedikit diantara mereka yang mengingat baksos-baksos selama lima tahun, tetapi mereka ingat dengan partai atau caleg yang memberikan duit 50 ribu beberapa jam sebelum masuk bilik TPS. Nah, jika kalian memberikan 500 ribu saja, mereka pasti mengalihkan pilihannya pada PKS. Tapi nyatanya, kalian malah pelit di saat hari H. Kalian bilang itu money politic, padahal seluruh partai melakukannya. Aturan itu memang ada tapi sebatas teori saja. Jadilah seperti partai umumnya. []
Penulis: Dedi Ilyas
Pernah jadi mahasiswa tapi tidak lulus :)