Laki-laki memang berbeda dengan perempuan. Ketika keduanya telah menjadi suami istri, perbedaan ini pasti dirasakan dan kadang-kadang men...
Laki-laki memang berbeda dengan perempuan. Ketika keduanya telah menjadi suami istri, perbedaan ini pasti dirasakan dan kadang-kadang menimbulkan masalah jika tidak dipahami dengan baik. Tentang mengungkapkan perasaan, misalnya.
Sebagai seorang wanita yang menurut penelitian kaum Hawa ini bisa bicara 20 ribu kata, istri biasa mengungkapkan perasaannya langsung dengan kata. Namun, suami yang menurut penelitian hanya bicara sekitar 7 ribu kata sehari, seringkali tidak ‘pandai’ mengungkapkan perasaannya.
Ustadz Cahyadi Takariawan di akun facebook-nya, Rabu (1/1), menjelaskan tiga perasaan suami kepada istri yang sering tidak terungkapkan secara lisan.
1. "Jika di rumah aku tak banyak bicara, jangan anggap aku tak lagi mencintaimu. Aku merasa telah menyatakan cinta dengan perbuatan nyata, seperti bekerja mencari nafkah, pulang ke rumah, berkumpul bersama keluarga, dan lain sebagainya. Aku memang tak pandai merangkai kata-kata cinta".
2. "Jika aku tak pandai bahkan tak bisa merayu, jangan anggap aku tidak memperhatikanmu. Kehadiranku di rumah bersamamu dan anak-anak adalah bukti perhatianku. Aku memang tidak biasa romantis, namun aku selalu berusaha memberikan perhatian semampuku".
3. "Jika aku tak pandai bahkan tak bisa mengekspresikan perasaanku kepadamu, jangan anggap aku tak lagi memerlukanmu. Melihatmu di sampingku saja aku sudah bahagia. Apalagi saat bersama anak-anak. Tentu aku sangat memerlukanmu walau aku tak pernah menyatakan hal itu kepadamu".
Semoga dengan memahami perbedaan ini, suami istri bisa semakin harmoni dalam berkeluarga. Hingga terwujudlah keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. [IK/Bersamadakwah]
Sebagai seorang wanita yang menurut penelitian kaum Hawa ini bisa bicara 20 ribu kata, istri biasa mengungkapkan perasaannya langsung dengan kata. Namun, suami yang menurut penelitian hanya bicara sekitar 7 ribu kata sehari, seringkali tidak ‘pandai’ mengungkapkan perasaannya.
Ustadz Cahyadi Takariawan di akun facebook-nya, Rabu (1/1), menjelaskan tiga perasaan suami kepada istri yang sering tidak terungkapkan secara lisan.
1. "Jika di rumah aku tak banyak bicara, jangan anggap aku tak lagi mencintaimu. Aku merasa telah menyatakan cinta dengan perbuatan nyata, seperti bekerja mencari nafkah, pulang ke rumah, berkumpul bersama keluarga, dan lain sebagainya. Aku memang tak pandai merangkai kata-kata cinta".
2. "Jika aku tak pandai bahkan tak bisa merayu, jangan anggap aku tidak memperhatikanmu. Kehadiranku di rumah bersamamu dan anak-anak adalah bukti perhatianku. Aku memang tidak biasa romantis, namun aku selalu berusaha memberikan perhatian semampuku".
3. "Jika aku tak pandai bahkan tak bisa mengekspresikan perasaanku kepadamu, jangan anggap aku tak lagi memerlukanmu. Melihatmu di sampingku saja aku sudah bahagia. Apalagi saat bersama anak-anak. Tentu aku sangat memerlukanmu walau aku tak pernah menyatakan hal itu kepadamu".
Semoga dengan memahami perbedaan ini, suami istri bisa semakin harmoni dalam berkeluarga. Hingga terwujudlah keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. [IK/Bersamadakwah]