Seorang gadis muslimah berusia 17 tahun bertanya kepada Dr. Abdul Latif Krauss Abdullah tentang cara melawan fantasi seksual. “Assalamu’a...
Seorang gadis muslimah berusia 17 tahun bertanya kepada Dr. Abdul Latif Krauss Abdullah tentang cara melawan fantasi seksual. “Assalamu’alaikum. Bagaimana kita bisa mengalihkan perhatian diri dari fantasi seksual?”
Pertanyaan singkat itu kemudian dijawab Dr. Abdul Latif Krauss Abdullah sebagai berikut:
Wa'alaikum salam warahmatullah. Terima kasih telah bertanya kepada kami dengan pertanyaan yang singkat, namun sangat penting. Ini bukan topik yang mudah dan sepele. Pertama dan paling utama , jika memungkinkan, pemuda Muslim harus segera menikah. Pernikahan adalah cara terbaik untuk menangani setiap masalah yang berkaitan dengan dorongan biologis. Pernikahan adalah satu-satunya cara yang sah yang kita diperbolehkan untuk memenuhi kebutuhan seksual. Jadi , pertama dan terutama, pemuda Muslim harus mulai mempersiapkan diri secara emosional, psikologis, dan finansial untuk menikah .
Pernikahan bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual saja. Hubungan pernikahan adalah hubungan sakral yang membutuhkan kedewasaan dua orang, jiwa tanpa pamrih yang bersedia untuk memberikan diri mereka sendiri (kepada pasanganny). Pernikahan membentuk keluarga dan dari keluarga-keluarga itulah terbentuk masyarakat. Masyarakat yang sehat membutuhkan keluarga yang sehat, yang juga membutuhkan pernikahan yang sehat. Karena itu, saya mendorong Anda untuk mulai belajar ilmu pernikahan Islami dan mempersiapkan sumber daya lainnya sehingga siap menikah dan membangun keluarga dengan baik.
Kedua , perlu dipahami bahwa hasrat seksual adalah anugerah alami dari Allah. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai melanggar batas-batasnya. Ketika manusia melampaui batas-batas itu, manusia terjatuh dalam kenistaan dan terjadi banyak penyimpangan seksual di dunia ini.
Yang juga perlu kita sadari, kita hidup di zaman yang mengekploitasi seks demi keuntungan komersial. Mereka menciptakan lingkungan dan mensetting agar seks selalu ada di pikiran kita. Ini berbahaya karena dapat dengan mudah menyebabkan semacam kecanduan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengendalikan pikiran kita. Pikiran adalah sesuatu yang dapat dengan mudah dibawa untuk melamun dan berfantasi tanpa ujung. Kita harus menghentikan itu dengan banyak berdzikir kepada Allah dan melakukan hal-hal yang positif.
Ketika kita merasa pikiran kita kosong dan akan berfantasi , kita perlu memfokuskan kembali pikiran kita dengan dzikir. Ketika saat-saat itu muncul , kita harus segera mengubah fokus . Dan tempat terbaik untuk fokus adalah kembali mengingat Allah. Pikiran terfokus pada Allah membuatnya sadar, santai dan tajam. Juga, dalam keadaan zikir, kita berada dalam 'zona aman' sehingga menjadi lebih kebal terhadap fantasi semacam itu.
Ketiga, upayakan keluar dari situasi yang memungkinkan kita berfantasi. Hindari menonton TV, film dan sejenisnya yang dipenuhi dengan adegan tersebut. Hindari konten internet yang bernada seksual. Anda harus menghindari gambar yang akan memberikan pikiran dengan konten sugestif yang dibutuhkan untuk terlibat dalam fantasi. Sibukkan diri dengan hal-hal positif yang Anda nikmati yang tidak berkaitan dengan seks.
Singkatnya , seks bukanlah sesuatu yang harus dipandang rendah, tapi itu adalah urusan yang sangat rumit yang harus ditangani dengan hati-hati. Mereka yang memiliki kelemahan tertentu terhadap fantasi seksual harus melakukan yang terbaik dengan segera menikah, jika memungkinkan. Jika belum bisa, berpuasa dan berdzikirlah. Serta penuhi waktu Anda dengan aktifitas positif dan amal shalih. [IK/Onislam/BersamaDakwah]
Pertanyaan singkat itu kemudian dijawab Dr. Abdul Latif Krauss Abdullah sebagai berikut:
Wa'alaikum salam warahmatullah. Terima kasih telah bertanya kepada kami dengan pertanyaan yang singkat, namun sangat penting. Ini bukan topik yang mudah dan sepele. Pertama dan paling utama , jika memungkinkan, pemuda Muslim harus segera menikah. Pernikahan adalah cara terbaik untuk menangani setiap masalah yang berkaitan dengan dorongan biologis. Pernikahan adalah satu-satunya cara yang sah yang kita diperbolehkan untuk memenuhi kebutuhan seksual. Jadi , pertama dan terutama, pemuda Muslim harus mulai mempersiapkan diri secara emosional, psikologis, dan finansial untuk menikah .
Pernikahan bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual saja. Hubungan pernikahan adalah hubungan sakral yang membutuhkan kedewasaan dua orang, jiwa tanpa pamrih yang bersedia untuk memberikan diri mereka sendiri (kepada pasanganny). Pernikahan membentuk keluarga dan dari keluarga-keluarga itulah terbentuk masyarakat. Masyarakat yang sehat membutuhkan keluarga yang sehat, yang juga membutuhkan pernikahan yang sehat. Karena itu, saya mendorong Anda untuk mulai belajar ilmu pernikahan Islami dan mempersiapkan sumber daya lainnya sehingga siap menikah dan membangun keluarga dengan baik.
Kedua , perlu dipahami bahwa hasrat seksual adalah anugerah alami dari Allah. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai melanggar batas-batasnya. Ketika manusia melampaui batas-batas itu, manusia terjatuh dalam kenistaan dan terjadi banyak penyimpangan seksual di dunia ini.
Yang juga perlu kita sadari, kita hidup di zaman yang mengekploitasi seks demi keuntungan komersial. Mereka menciptakan lingkungan dan mensetting agar seks selalu ada di pikiran kita. Ini berbahaya karena dapat dengan mudah menyebabkan semacam kecanduan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengendalikan pikiran kita. Pikiran adalah sesuatu yang dapat dengan mudah dibawa untuk melamun dan berfantasi tanpa ujung. Kita harus menghentikan itu dengan banyak berdzikir kepada Allah dan melakukan hal-hal yang positif.
Ketika kita merasa pikiran kita kosong dan akan berfantasi , kita perlu memfokuskan kembali pikiran kita dengan dzikir. Ketika saat-saat itu muncul , kita harus segera mengubah fokus . Dan tempat terbaik untuk fokus adalah kembali mengingat Allah. Pikiran terfokus pada Allah membuatnya sadar, santai dan tajam. Juga, dalam keadaan zikir, kita berada dalam 'zona aman' sehingga menjadi lebih kebal terhadap fantasi semacam itu.
Ketiga, upayakan keluar dari situasi yang memungkinkan kita berfantasi. Hindari menonton TV, film dan sejenisnya yang dipenuhi dengan adegan tersebut. Hindari konten internet yang bernada seksual. Anda harus menghindari gambar yang akan memberikan pikiran dengan konten sugestif yang dibutuhkan untuk terlibat dalam fantasi. Sibukkan diri dengan hal-hal positif yang Anda nikmati yang tidak berkaitan dengan seks.
Singkatnya , seks bukanlah sesuatu yang harus dipandang rendah, tapi itu adalah urusan yang sangat rumit yang harus ditangani dengan hati-hati. Mereka yang memiliki kelemahan tertentu terhadap fantasi seksual harus melakukan yang terbaik dengan segera menikah, jika memungkinkan. Jika belum bisa, berpuasa dan berdzikirlah. Serta penuhi waktu Anda dengan aktifitas positif dan amal shalih. [IK/Onislam/BersamaDakwah]