Judul : It’s My Startup; 50 Tips Memasuki, Memulai, dan Mengembangkan Bisnis Startup Penulis : Lahandi Baskoro Penerbit : M...
Judul : It’s My Startup; 50 Tips Memasuki, Memulai, dan Mengembangkan Bisnis Startup
Penulis : Lahandi Baskoro
Penerbit : Metagraf - Solo
Tebal : x + 174 Halaman ; 21 cm
Cetakan : I ; 2013
ISBN : 978-602-9212-86-0
Membangun bisnis di bidang apapun membutuhkan nafas perjuangan yang panjang dan medan eksekusi yang berat. Tak terkecuali jika bisnis yang dipilih adalah bisnis startup. Yakni organisasi yang berusaha menghasilkan produk dan mencari model bisnis yang tepat untuk berkembang.
Startup ini semakin berkembang ketika teknologi informasi menjadi kebutuhan hampir semua orang di dunia ini. Sayangnya, untuk menjalani bisnis ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan banyak hal agar bisnis startup yang kita ciptakan bisa berkembang menjadi besar.
Oleh karena itu, keberadaan ilmu sangat diperhitungkan. Apalagi, ketika persaingan sudah semakin sengit. Semangat saja tak cukup. Ilmu ini, bisa didapat dari trial and error, bisa juga dari mereka yang sudah terlebih dulu sukses dalam bidang yang kita geluti.
Buku yang ditulis oleh Lahandi Baskoro ini, memberikan kepada kita bekal yang lebih dari cukup, jika kita sungguh-sungguh dalam belajar dan mempraktekan ilmu yang telah kita dapatkan. Tak berlebihan, jika buku ini disebut sebagai buku sederhana namun saripati semua. Buku ini memuat pengalaman-pengalaman master startup tingkat dunia. Seperti Bill Gates dengan Microsoft-nya, Mark dengan Facebook-nya, Steps Jobs dengan Apple-nya, dan banyak nama lagi.
Bisnis startup sendiri, bermula dari passion. Bahwa apa yang akan kita jalani adalah bidang yang kita sukai. Sehingga, ketika harus menjalaninya dengan susah payah, kita hanya menyikapinya dengan kesenangan karena memang hal itu menjadi pekerjaan sekaligus hobi kita. Passion ini pula yang membuat Bill Gates bisa melahirkan Microsoft. Karena ia, sudah memimpikan hal ini sejak usia 13 tahun dengan impian yang sederhana. Bahwa dalam setiap rumah, harus ada satu komputer dengan software buataannya. (Hal 3)
Selanjutnya, passion ini akan mengarahkan pelaku bisnis startup agar memiliki pandangan yang visioner. Sebuah sikap melihat jauh ke depan tentang apa yang dibutuhkan oleh orang kebanyakan dan apa yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis untuk diberikan kepada pasar dengan tetap berpegang pada prinsip yang kita yakini kebenarannya.
Setelah bisnis mulai dijalankan, maka langkah-langkah perawatan untuk memperpanjang nafas bisnis ini tak bisa diacuhkan. Butuh pupuk agar apa yang telah ditanam bisa tumbuh subur hingga berbuah. Diantara sikap yang dibutuhkan dalam langkah ini, adalah intuisi yang kuat sehingga mengerti kebutuhan pasar dan bagaimana mencukupinya (Hal 23), meluruskan niat agar orientasi kemanfaatan menjadi hal utama yang dituju (Hal 35), kerja keras, sabar, menjual keunggulan, membangun kerjasama strategis dan seterusnya.
Yang tak kalah pentingnya, dalam aspek bisnis -dan aspek apapun-, kedekatan dan baiknya hubungan pelaku bisnis dengan Sang Pencipta amatlah dibutuhkan. Agar bisnis yang sudah dibangun tidak hanya bermanfaat secara materi, tapi bernilai juga dalam pandangan Yang Mahakuasa.
Hal ini seperti dialami oleh M. Arief Budiman, Co-Founder Petakumpet. Ketika bisnis yang ia bangun itu menjadi besar dan meraksasa-banyaknya order, kepercayaan yang meningkat dan kemajuan lainnya-, dirasa tidak menguntungkan. Malah semakin membebani dirinya. Alhasil, ia hanya merasa berpindah dari satu deadline menuju deadline berikutnya. Hingga akhirnya, pria ini mendapatkan pencerahan spiritual. Ia mengubah pola hidupnya dengan shalat di awal waktu, bersedekah, dan selalu mengingat Allah di kala susah maupun senang. Selepas itu, hingga kini, Petakumpet sudah menjadi creative agency dengan mengoleksi 106 penghargaan tingkat nasional (Hal 92)
Dengan penyajian sederhana dan mengalir, penulis buku yang juga pelaku bisnis startup ini, bisa membuat anda semakin bersemangat dan tertarik untuk mengetahui, menjalani dan kemudian menekuni bisnis ini. Apalagi, ketika teknologi dan produknya sudah menjadi kebutuhan hampir semua orang di dunia ini.
Bagi kaum muslimin, lahan ini sangat potensial. Karena startup ini, bisa dimanfaatkan untuk dakwah. Jika kemudian sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, maka keuntungan itu bisa dialirkan untuk mencukupi kebutuhan kaum muslimin.
Jika dulu Utsman bin Affan membeli sumur milik Yahudi untuk dimanfaatkan kaum muslimin, maka sekarang, tak ada salahnya jika kita harus berjibaku dan berupaya sekuat tenaga agar dunia digital ini, bisa dikuasai dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kaum muslimin pula. Insya Allah, kita bisa! []
Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com
Penulis : Lahandi Baskoro
Penerbit : Metagraf - Solo
Tebal : x + 174 Halaman ; 21 cm
Cetakan : I ; 2013
ISBN : 978-602-9212-86-0
Membangun bisnis di bidang apapun membutuhkan nafas perjuangan yang panjang dan medan eksekusi yang berat. Tak terkecuali jika bisnis yang dipilih adalah bisnis startup. Yakni organisasi yang berusaha menghasilkan produk dan mencari model bisnis yang tepat untuk berkembang.
Startup ini semakin berkembang ketika teknologi informasi menjadi kebutuhan hampir semua orang di dunia ini. Sayangnya, untuk menjalani bisnis ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan banyak hal agar bisnis startup yang kita ciptakan bisa berkembang menjadi besar.
Oleh karena itu, keberadaan ilmu sangat diperhitungkan. Apalagi, ketika persaingan sudah semakin sengit. Semangat saja tak cukup. Ilmu ini, bisa didapat dari trial and error, bisa juga dari mereka yang sudah terlebih dulu sukses dalam bidang yang kita geluti.
Buku yang ditulis oleh Lahandi Baskoro ini, memberikan kepada kita bekal yang lebih dari cukup, jika kita sungguh-sungguh dalam belajar dan mempraktekan ilmu yang telah kita dapatkan. Tak berlebihan, jika buku ini disebut sebagai buku sederhana namun saripati semua. Buku ini memuat pengalaman-pengalaman master startup tingkat dunia. Seperti Bill Gates dengan Microsoft-nya, Mark dengan Facebook-nya, Steps Jobs dengan Apple-nya, dan banyak nama lagi.
Bisnis startup sendiri, bermula dari passion. Bahwa apa yang akan kita jalani adalah bidang yang kita sukai. Sehingga, ketika harus menjalaninya dengan susah payah, kita hanya menyikapinya dengan kesenangan karena memang hal itu menjadi pekerjaan sekaligus hobi kita. Passion ini pula yang membuat Bill Gates bisa melahirkan Microsoft. Karena ia, sudah memimpikan hal ini sejak usia 13 tahun dengan impian yang sederhana. Bahwa dalam setiap rumah, harus ada satu komputer dengan software buataannya. (Hal 3)
Selanjutnya, passion ini akan mengarahkan pelaku bisnis startup agar memiliki pandangan yang visioner. Sebuah sikap melihat jauh ke depan tentang apa yang dibutuhkan oleh orang kebanyakan dan apa yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis untuk diberikan kepada pasar dengan tetap berpegang pada prinsip yang kita yakini kebenarannya.
Setelah bisnis mulai dijalankan, maka langkah-langkah perawatan untuk memperpanjang nafas bisnis ini tak bisa diacuhkan. Butuh pupuk agar apa yang telah ditanam bisa tumbuh subur hingga berbuah. Diantara sikap yang dibutuhkan dalam langkah ini, adalah intuisi yang kuat sehingga mengerti kebutuhan pasar dan bagaimana mencukupinya (Hal 23), meluruskan niat agar orientasi kemanfaatan menjadi hal utama yang dituju (Hal 35), kerja keras, sabar, menjual keunggulan, membangun kerjasama strategis dan seterusnya.
Yang tak kalah pentingnya, dalam aspek bisnis -dan aspek apapun-, kedekatan dan baiknya hubungan pelaku bisnis dengan Sang Pencipta amatlah dibutuhkan. Agar bisnis yang sudah dibangun tidak hanya bermanfaat secara materi, tapi bernilai juga dalam pandangan Yang Mahakuasa.
Hal ini seperti dialami oleh M. Arief Budiman, Co-Founder Petakumpet. Ketika bisnis yang ia bangun itu menjadi besar dan meraksasa-banyaknya order, kepercayaan yang meningkat dan kemajuan lainnya-, dirasa tidak menguntungkan. Malah semakin membebani dirinya. Alhasil, ia hanya merasa berpindah dari satu deadline menuju deadline berikutnya. Hingga akhirnya, pria ini mendapatkan pencerahan spiritual. Ia mengubah pola hidupnya dengan shalat di awal waktu, bersedekah, dan selalu mengingat Allah di kala susah maupun senang. Selepas itu, hingga kini, Petakumpet sudah menjadi creative agency dengan mengoleksi 106 penghargaan tingkat nasional (Hal 92)
Dengan penyajian sederhana dan mengalir, penulis buku yang juga pelaku bisnis startup ini, bisa membuat anda semakin bersemangat dan tertarik untuk mengetahui, menjalani dan kemudian menekuni bisnis ini. Apalagi, ketika teknologi dan produknya sudah menjadi kebutuhan hampir semua orang di dunia ini.
Bagi kaum muslimin, lahan ini sangat potensial. Karena startup ini, bisa dimanfaatkan untuk dakwah. Jika kemudian sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, maka keuntungan itu bisa dialirkan untuk mencukupi kebutuhan kaum muslimin.
Jika dulu Utsman bin Affan membeli sumur milik Yahudi untuk dimanfaatkan kaum muslimin, maka sekarang, tak ada salahnya jika kita harus berjibaku dan berupaya sekuat tenaga agar dunia digital ini, bisa dikuasai dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kaum muslimin pula. Insya Allah, kita bisa! []
Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com