Dari Abu Ruqoyyah, Tammim bin Aus ad-Dahri, Rasulullah bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Jawab beliau, “Unt...
Dari Abu Ruqoyyah, Tammim bin Aus ad-Dahri, Rasulullah bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Jawab beliau, “Untuk Allah, kitab-Nya, RasulNya dan imam–imam serta umumnya kaum muslimin (HR Muslim)
Imam an-Nawawi Rahimahullah menjelaskan bahwa nasihat untuk kitab Allah adalah beriman bahwa ia merupakan firman Allah dan kitab yang diturunkan-Nya, tidak ada ucapan manusia yang serupa dengannya dan tidak ada seorang pun di antara makhluk-Nya yang mampu membuat yang serupa dengannya.
Selanjutnya, mengagungkan dan membacanya dengan sebenar–benar bacaan. Yaitu dengan bacaan yang baik, dengan melafalkan huruf–hurufnya secara benar, dan disertai kekhusyu’an. Membelanya dari penyimpangan orang–orang yang menakwilkan dan penentangan orang–orang yang mencelanya, membenarkan kandungannya, mematuhi hukum–hukumnya, memahami ilmu–ilmu dan permisalan–permisalannya, mengambil pelajaran–pelajarannya dan memikirkan keajaiban–keajaiban di dalamnya.
Di samping juga melakukan ayat–ayat muhkamnya, percaya penuh dengan ayat mutasyabihatnya, mempelajari mana ayat–ayat yang umum, mana yang khusus, mana yang nasikh dan mana yang mansukh, menyebarkan ilmu-ilmunya, mendakwahkannya dan mendakwahkan semua yang telah kami sebutkan mengenai nasihat kepada kitab-Nya sebagaimana disebutkan di muka.[]
Penulis : Pirman
Redaktur Bersamadakwah.com