Ilustrasi @ abujibriel Hari itu Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid. Lalu, seorang lelaki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesa...
Ilustrasi @ |
Hari itu Rasulullah Saw masuk ke dalam masjid. Lalu, seorang lelaki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai, ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah Saw. Beliau menjawab salamnya, lalu bersabda, ulangilah shalatmu. Karena sesungguhnya engkau belum mendirikan shalat.
Lelaki itu pun kembali melakukan shalat seperti shalat sebelumnya. Setelah shalatnya yang kedua, ia kembali mendatangi Nabi dan memberi salam. Rasulullah Saw menjawab, wa'alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi, ulangilah shalatmu. Karena sesungguhnya engkau belum mendirikan shalat.
Sehingga, orang itu mengulangi shalatnya untuk yang ke tiga kali. Lelaki itu berkata, "Demi Zat yg mengutus Anda dengan membawa kebenaran. Saya tidak dapat mengerjakan shalat yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya."
Beliau pun bersabda, bila engkau mendirikan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari al-Qur'an yang engkau hapal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh shalatmu.
Subhanallah... Sahabatku, inilah dalil yang membolehkan mengulangi shalat sampai merasakan kekhusyukan. Sungguh, shalatlah dengan keyakinan ditatap Allah Swt dan sadar berhadapan dengan Allah Swt sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, "Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat). Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."(Qs asy-Syu'araa' [26]:218-220)
Sehingga setiap bacaan menjadi doa dan dialog dengan-Nya membuat shalat menjadi tumakninah dan khusyuk; tenang, damai, sejuk, nyaman, nikmat, indah dan buahnya adalah akhlak mulia.
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs al-'Ankabut [29]: 45)
Subhanallah... Ya Allah, jadikanlah shalat kami menjadi shalat yang khusyuk; tumakninah yang berbuah kemuliaan akhlak. Aamiin.
Oleh : KH. M. Arifin Ilham
Editor : Pirman Bahagia