ilustrasi Ustadz Zulfi Akmal yang saat ini sedang menuntut ilmu di Negeri Kinanah Mesir, membagikan pelajaran berharga kepada kita te...
ilustrasi |
Ustadz Zulfi Akmal yang saat ini sedang menuntut ilmu di Negeri Kinanah Mesir, membagikan pelajaran berharga kepada kita terkait berhutang:
1. Betapa pun banyaknya hutang, kalau ada keinginan untuk membayar, pasti ada jalan. Tapi betapa pun sedikitnya hutang, kalau tidak ada keinginan untuk membayar, pasti akan menghindar walau uang untuk membayar ada di saku.
2. Orang yang berbudi tidak akan bisa tidur kalau hutang sudah jatuh tempo. Tetapi orang yang bebal, akan cuekbebek sekalipun hutang sudah menahun.
3. Orang bermuka tembok bisa mempermalukan orang tempat ia berhutang, bila hutangnya ditagih. Seolah-olah pemberi hutang justru yang berhutang.
4. Kadang-kadang, berhutang seperti ada candu yang membuat ingin berhutang terus, hingga orang berhutang bukan karena kebutuhan lagi. Sampai untuk kebutuhan lux atau sekedar untuk berfoya-foya, tidak sungkan berhutang.
5. Kadang orang yang suka menangguhkan hutang tidak sadar kalau perbuatan itu membuat rezekinya tidak berkah. Sekalipun banyak, rezekinya akan membawa kegagalan terhadap usahanya.
6. Berhutang bukanlah perbuatan tercela. Tapi mengulur-ulur membayar hutang ketika mampu merupakan perbuatan zalim. Tidak ada usaha untuk membayar sama sekali, hal itu lebih zalim lagi.
7. Tidak mengetahui atau tidak mau mengetahui akibat berhutang di akhirat membuat orang tidak segan untuk tidak membayar hutang-hutangnya. Padahal Rasulullah Saaw mengatakan, kalau orang mati dalam keadaan berhutang bagaikan orang yang tenggelam di lautan.
8. Berhutang bisa mengeratkan silaturrahim dan memperteguh hubungan ukhuwah. Sebaliknya, berhutang bisa membuat silaturrahim menjadi renggang dan ukhuwah menjadi berantakan.
Ikutilah cara berhutang menurut Islam. Supaya kehidupan menjadi aman, nyaman dan sejahtera.