Ilustrasi @ ndh Banyak diantara kita yang berkata bahwa umat Islam itu harus kaya. Karena dua rukun Islam baru bisa dilakukan bila kita...
Ilustrasi @ |
Apalagi untuk mendakwahkan Islam, amat membutuhkan kekayaan. Bagaimana mungkin kita bisa leluasa berdakwah dan memperbanyak amal kebaikan tanpa kekayaan? Bagaimana mungkin kita bisa memperbanyak sedekah, membantu anak yatim, mengayomi janda miskin dan anak terlantar tanpa harta? Oleh karena itu, kita harus giat, semangat dan serius dalam mencari kekayaan.
Begitulah perkataan sebagian besar diantara kita.
Hal ini benar sekali, akan tetapi harus dibuktikan dengan kejujuran. Jangan berbicara demikian karena belum diberikan Allah Swt kekayaan, tapi lupa dengan janji ketika sudah memilikinya.
Istilah orang, "Janji orang tak punya".
Sudah banyak manusia yang tergelincir dari jalan kebenaran dengan perkataan seperti itu. Mulai dari zaman Rasulullah Saw sampai masa kita sekarang.
Akibatnya, Allah Swt memasukkan kemunafikan ke dalam hatinya dan mati dalam kondisi kafir. Wa 'iyadzubillah.
Berjanji memang mudah, sedangkan menepatinya bukanlah hal yang gampang.
Mari kita tadabburi ayat-ayat ini,
وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ لَئِنْ آتَانَا مِنْ فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ . فَلَمَّا آتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ . فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ. أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلامُ الْغُيُوبِ.
"Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah. Karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah Mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala yang gaib?" (at Taubah [9]: 75-78) [Zulfi Akmal-Mesir]