"Ah, kasusnya beda, Bang! Abang harus ngerti. Zaman sekarang, yang seperti Ali pun, kalau ngelamar bakal ditolak. Lagian, yang sep...
"Ah, kasusnya beda, Bang! Abang harus ngerti. Zaman sekarang, yang seperti Ali pun, kalau ngelamar bakal ditolak. Lagian, yang seperti Fathimah, sepertinya sudah habis stok."
"Mana ada coba yang mau menikah dengan lulusan sarjana yang kerjanya masih serabutan? Atau yang masih mahasiswa semester akhir? Memangnya rezeki turun dari langit seperti masa Nabi Musa?!"
"Hehehe. Iya sih, Zaman sudah berbeda. Hanya, karena beda zamanlah yang membuat kita harus menikah, secepatnya. Karena menikah itu sunnah nabi. Dan ada bonusnya lho menikah di zaman ini. Bonusnya pahala 50 kali lipat daripada pernikahan para shahabat di zamannya."
"Lho, kok? Mana mungkin? Lah, iman kita aja segini, gimana mendapat pahala sebesar shahabat yang hidup masa nabi?"
"Bukan saya yang ngomong begitu, tapi Rasulullah Saw."
Ini ya buktinya, “Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran. Kesabaran di hari itu seperti menggenggam bara api. Bagi yang beramal (dengan Sunnah Nabi) pada saat itu, akan mendapatkan pahala limapuluh.” Seseorang bertanya, “Limapuluh dari mereka, wahai Rasulullah?” Rasulullah Saw menjawab, “Pahala limapuluh dari kalian.” (Shahih. Hr Abu Dawud, at-Tirmidzi. Lihat Silsilah ash-Shahihah no. 494)
Nah, see...! Lihat sendiri. Bukan saya yang ngadain2. Soal menikah itu sunnah nabi, ndak perlu kasih hadist lagi, kan? [Rahmat Idris]