Ketika bocah muslim Suriah syahid (foto Arrahmah) Ingat sahabatku, kemuliaan bukan terletak pada kekayaan dan kemenangan. Sebalikny...
Ingat sahabatku, kemuliaan bukan terletak pada kekayaan dan kemenangan. Sebaliknya, kehinaan bukan terdapat pada kemiskinan dan kekalahan.
Adapun manusia, apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku menghinakanku." (al-Fajr [89]: 15-16).
Boleh jadi, nikmat adalah fitnah. Bisa pula bermakna istidraj: kesannya nikmat, tetapi azab tertunda. Boleh jadi, susah adalah rahmat.
Rasulullah mengingatkan, "Sungguh yang kutakuti pada umatku bukanlah ujian musibah, tetapi ujian nikmat. Karena umatku, banyak yang lulus dari ujian musibah, tetapi jarang lulus dari ujian nikmat."
Kesalahan kitalah yang memandang bahwa hanya musibah yang bermakna ujian, padahal nikmat pun ujian.
Miskin itu ujian, kaya pun ujian. Sakit adalah ujian, sehat pun ujian. Mati merupakan ujian, hidup pun ujian.
Karena itulah, Rasulullah Saw mengabarkan keajaiban seorang mukmin. Ketika dikaruniai nikmat, ia bersyukur. Dan bila ditimpa musibah, ia bersabar.
So, mukmin never lost. Orang beriman tidak pernah kalah. Siapa beriman, ia selalu sukses dalam situasi apa pun.
Alhamdulillah ‘alaa kulli haalin. Segala puji bagi Allah Swt atas setiap apa pun yg terjadi. Semoga Allah Swt menghiasi hidup kita dengan kecerdasan syukur dan sabar dalam semua urusan. [KH. Muhammad Arifin Ilham]