Makam Sultan Nurudin Zanky @FbSaiefAlemdar Ketika Sultan Syahid Nuruddin Zanky sedang sibuk menahan serangan tentara Salib yang sedang ...
Makam Sultan Nurudin Zanky @FbSaiefAlemdar |
Ketika Sultan Syahid Nuruddin Zanky sedang sibuk menahan serangan tentara Salib yang sedang berusaha masuk ke Baghdad, pasukan Salib dari Turki mengirim dua orang pasukan Knight of Templar ke Madinah yang berpura-pura sebagai jamaah haji. Ternyata mereka membawa misi khusus yaitu menggali kuburan Rasulullah Saw dan mencuri jasad suci itu.
Pada malamnya, Sultan bermimpi melihat Rasulullah Saw menemuinya dan mengatakan ada dua tentara yang berniat menggali kuburan beliau di Madinah. Dalam mimpi itu, Rasulullah Saw memperlihatkan wajah dua orang yang bermaksud jahat itu.
Ketika terbangun, Sultan Zanky langsung meninggalkan Baghdad dan pergi ke Madinah. Sesampainya di Madinah, beliau mengumpulkan semua orang dan meneliti mukanya satu-satu. Akhirnya, beliau menemukan wajah dua orang yang sesuai dengan mimpi mimpi beliau. Ternyata, mereka mengakui konspirasi jahat tersebut.
Suatu hari, Sultan Nuruddin Mahmud Zanky terlihat sangat serius berdoa di atas gunung Qasiun di Damaskus. Ketika itu tentara Salib sudah sampai ke Homs, sekitar 150 kilometer dari Damaskus. Para prajurit melihat Sultan mereka shalat dua rakaat, kemudian melumuri mukanya dengan tanah sambil berdoa. Diantara doa yang beliau ucapakan adalah, “Ya Allah, bantulah Agama-Mu, jangan bantu Mahmud! Siapa Mahmud anjing itu sehingga harus Engkau bantu! Ya Allah….”
Setelah mempersiapkan tentara dan berdoa, beliau pun keluar dari Damaskus. Di kota Duma, bertemulah dua pasukan itu. Dengan tekad yang kuat dan pertolongan Allah Swt, tentara Salib berhasil dipukul mundur dari Duma dan kembali ke Aleppo.
Sultan Nuruddin Zanky adalah paman, guru sekaligus pembuka jalan bagi Sultan Shalahuddin al-Ayyuby yang kemudian berhasil mengusir tentara Salib yang sudah menduduki negeri Syam dan Baitul Maqdis selama 100 tahun.
Sultan Zanky yang belum mendapat “kemuliaan” syahid di medan perang suatu ketika berkata, "Aku sudah berkali-kali hampir syahid, tetapi aku tidak syahid di medan perang. Seandainya aku orang baik dan mempunyai nilai di depan Allah, pasti aku sudah syahid.”
Beliau wafat seperti panglima agung sahabat Rasulullah Saw Khalid bin Walid, tidak di medan perang.
Beliau dimakamkan di sekitar masjid Umawy. Rahimakallah ya Sayyidi.
Oleh : Saief Alemdar
Editor : Pirman