Dengan 2 alasan yang sangat kuat, Ketua MPR RI bantah isu makar yang mengencang dalam sepekan terakhir ini.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Republika) |
Isu makar terhadap negara semakin santer setelah Kapolri menyampaikan rilis pers yang didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Para pelaku makar, menurut Kapolri, akan menunggagi aksi massa pada Jum'at (25/11/16) dan Jum'at (2/12/16).
Akan tetapi, isu tersebut ditepis oleh berbagai kalangan. Menteri Pertahanan menyebutkan, tidak ada informasi makar dari intelejen di Kementerian Pertahanan.
Bantahan lain juga disampaikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan. Hal tersebut disampaikan oleh Zulkifli Hasan dalam Sidang Pleno ke-11 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia AFEBI Solo Jawa Tengah.
"Tidak ada masyarakat yang punya senjata saat ini," ujar Zulkifli di Solo, Jawa Tengah, Jum'at (25/11/16), sebagaimana dilansir oleh Republika.
Dengan kondisi masyarakat tanpa senjata, peluang makar amatlah minim bahkan tidak ada. Apalagi Indonesia menganut sistem demokrasi yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah dengan berbagai cara yang diatur undang-undang.
Selain masyarakat yang tidak memiliki senjata, militer juga terbilang kondusif. Tidak ada faksi di dalam militer yang mengancam jalannya pemerintahan di Indonesia.
"Militer aman," lanjut Zulkifli Hasan.
Bantah Pernyataan Kapolri
Zulkifli juga menyampaikan keterangan bantahan atas pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait makar.
"Kapolri pasti punya alasan. Tapi, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, tidak ada makar," terang Zulkifli. [Om Pir/Tarbawia]