Amien Rais kembali menulis surat untuk Jokowi. Salah satu isinya, Amien mengingatkan Jokowi akan bahayanya para cukong asing yang kini muali sesak nafas.
Mantan Ketua MPR RI Amien Rais (ilustrasi) |
Mantan Ketua Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Amien Rais kembali menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi. Dalam surat yang dimuat di Harian Umum Republika, politisi nasioanal yang sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini kembali menggunakan sapaan 'Bung' untuk Jokowi.
Dalam surat panjangnya itu, Amien menuliskan banyak hal. Di antaranya tentang cukong-cukong asing yang mulai unjuk gigi dan terus merangsek menguasai berbagai lini kekuasaan di Negeri ini.
"Para cukong dewasa ini sudah sangat percaya diri dan sudah tinggi waktunya menggenggam ekonomi dan politik sekaligus," tulis politisi senior ini.
Saking merasa besarnya, para cukong sudah berani mengkritisi para letnan dan jenderal yang teguh menjaga NKRI dari peluang ancaman asing.
"Mereka bahkan menuduh Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo sebagai rasis gara-gara menasihati, 'Bila Cina sedang berkuasa, jangan sok jago.'" lanjut guru besar ini.
Akan tetapi, Amien masih menyimpan harapan bahwa kekuasaan cukong belum sepenuhnya kuat. Masih ada cela, jika orang-orang yang cinta negaranya benar-benar ingin mengabdi untuk bangsa besar bernama Indonesia ini.
"Walaupun mereka sudah menggenggam kekuatan ekonomi nyaris sempurna, tetapi masih sesak napas, masih terkungkung dalam ghetto ekonomi," terang Amien.
Oleh karena itu, untuk semakin mencengkeramkan kuku-kuku penjajahannya, para cukong berupaya keras untuk terlibat aktif menjadi pemimpin di berbagi wilayah. Mereke berupaya untuk menjadi Bupati, Wali Kota, Gubernur hingga Presiden.
"Mereka bertanya apa salahnya bila mereka juga jadi bupati, wali kota, gubernur, menteri, dan lainnya.
Sekelebatan aspirasi mereka itu demokratis," jelas Amien.
Di tahap inilah Amien menitik-tekankan opininya. Bahwa diktator akan terjadi saat kekuatan ekonomi bertemu dengan kekuatan pemerintahan. Hal ini Amien jelaskan dengan mengutip pendapat Milton Friedman.
"Namun jangan lupa, Bung Jokowi, seorang Milton Friedman, dedengkot ekonomi neolib saja memperingatkan lewat pendapatnya, 'The combination of economic and political power in the same hands is a sure recipe for tyrany'." pungkas Amien. [Om Pir/Tarbawia]