Hamil 5 bulan, ibu rumah tangga asal Palembang ini ikuti Aksi Damai 411. Ia menyampaikan analogi cerdasnya kepada Kapolri dalam surat terbukanya terkait kasus Ahok. Analogi yang sangat logis.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi perbincangan publik usai menyampaikan informasi adanya makar dalam beberapa aksi damai yang telah dan akan digelar terkait kasus penistaan agama oleh Ahok. Laki-laki asal Palembang ini bahkan menyebutkan akan membubarkan peserta Aksi Damai Bela Islam III di sepanjang jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin Jakarta pada Jum'at (2/12/16) mendatang.
Menurut Kapolri, selain ditunggangi pelaku makar, aksi berbentuk gelar sajadah, doa, dan istighatsah untuk Negeri ini dinilai mengganggu kepentingan umum.
Menanggapi hal ini, seorang ibu rumah tangga asal Palembang yang kini merantau di Ibu Kota Jakarta menulis surat terbuka untuk Kapolri. Ia menyebutkan, surat terbuka tersebut dilatari kesamaan daerah dan warga negara yang mencintai Indonesia.
"Terima kasih untuk semuanya, Pak. Saya doakan agar Bapak dan keluarga serta pihak Kepolisian dalam keadaan sehat wal afiat, tetap terjaga kondisi fisik dan ruhani, agar dapat berpikir jernih terhadap apa yang terjadi," tulisnya.
Perempuan bernama Habibah Juniarti Iskandar yang juga mengikuti Aksi Damai Bela Islam II di Jakarta pada Jum'at (4/11/16) ini juga mengingatkan Kapolri bahwa jabatan hanyalah sementara.
Di akhir surat terbukanya, wanita ini menyampaikan sebuah analogi cerdas atas pengalamannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang tengah mengandung lima bulan ini.
"Belajarlah dari ibu-ibu di dapur, Pak. Jika kebarakan terjadi, maka yang dipadamkan adalah apinya, bukan malah menyalahkan peneriak kebakaran apalagi tungganglanggang mengumpulkan asap agar tak keluar rumah," pungkas Habibah di Jakarta pada Rabu (23/11/16) siang. [Om Pir/Tarbawia]