Saat menyampaikan kalimat-kalimat bertenaga dan berani ini kepada wartawan, pekik takbir menyambut pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Monas.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Ilustrasi-News Okezone) |
Dalam rangkaian acara Istighatsah dan Doa Keselamatan Bangsa di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jum'at (18/11/16), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan beberapa hal kepada awak media.
Dalam rekaman singkat tersebut, Jenderal Gatot menjawab singkat dengan nada tegas dan berani. Terlihat pula Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang diundang sebagai salah satu Habib yang berdoa dalam acara tersebut.
"Bagaimana persiapan untuk demo yang akan datang?" tanya salah satu wartawan.
Panglima TNI menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan banyak hal, termasuk doa yang dipanjatkan di Monas hari itu. Berdasarkan informasi yang beredar, doa keselamatan untuk Bangsa juga dihelat di Gereja Katedral Jakarta dan tempat ibadah agama lain yang resmi di Indonesia.
"Kalau demo? Demo-demo yang biasa, tertib, memang itu menyampaikan pendapat," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pihaknya menegaskan, penindakan hanya dilakukan jika demo mengarah kepada perusakan, kekacauan, dan makar kepada Negara.
"Tapi kalau sudah merusak, kalau sudah makar, (pasti) berhadapan dengan saya dan prajurit saya. Saya dan Polri dan prajurit saya siap berjihad mempertahankan NKRI (yang) berdasarkan Pancasila bersama seluruh komponen masyarakat," tegas Jenderal Gatoto yang disahuti pekik takbir dari kaum Muslimin yang berada di sekitar lokasi wawancara.
"Kita berjihad bersama-sama mempertahankan Negara. Jangan ada yang ditakuti. Allah Subhanahu wa Ta'ala bersama-sama kita. Terima kasih," pungkas Jenderal Gatoto seraya pergi meninggalkan awak media. [Om Pir/Tarbawia]