Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan acara Istighatsah dan Doa Keselamatan Bangsa di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jum'at (18/11/16). Selain puluhan ribu anggota TNI dan Polri, hadir pula ribuan anak yatim beserta para ulama, kiyai, dan habaib. Salah satunya adalah Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham.
Sepulangnya dari acara tersebut, tepatnya pada Ahad (20/11/16) pagi, KH M Arifin Ilham memosting gambar dan 3 hadits yang menggetarkan jiwa kaum Muslimin.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KH M Arifin Ilham, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (KH Muhammad Arifin Ilham-facebook) |
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan acara Istighatsah dan Doa Keselamatan Bangsa di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jum'at (18/11/16). Selain puluhan ribu anggota TNI dan Polri, hadir pula ribuan anak yatim beserta para ulama, kiyai, dan habaib. Salah satunya adalah Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham.
Sepulangnya dari acara tersebut, tepatnya pada Ahad (20/11/16) pagi, KH M Arifin Ilham memosting gambar dan 3 hadits yang menggetarkan jiwa kaum Muslimin.
"Shinfaani, dua golongan besar bila keduanya baik, maka baiklah umat manusia. Dan bila mereka buruk, maka hancurlah umat manusia, yaitu ulama dan umara." (Hr Imam Ibnu Majah).
Menjelaskan hadits tersebut, pemimpin Majlis Az-Zikra ini menuliskan, "Sungguh, shilaturrahim yang terjaga antara ulama dan umara membawa keberkahan umat dan negara. Ulama yang istiqomah dan umara yang amanah, bekerja sama dalam fungsi masing-masing. Fatwa dan nasihat ulama didengar dan dilaksanakan oleh umara dengan baik, umara pun membuka jalan dakwah untuk para ulama. Inilah hubungan yang penuh keberkahan."
Sebaliknya, tatkala hubungan antara ulama dan umara berjalan tidak baik, ada begitu banyak dampak buruk yang terjadi. "Sungguh akan rusaklah bila tidak terjalin shilaturrahim dan kerjasama yang baik. Apalagi bila ulamanya berakhlak buruk, sementara umaranya zhalim; umat dan negeri pun jadi lemah dan tergadai, na'udzubillahi min dzaalika," lanjut sang Kiyai.
Sebagai hadits yang kedua, Kiyai Arifin mengutip sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi, “Sesungguhnya penguasa (yang adil) adalah bayangan Allah di bumi yang menjadi tempat berlindungnya setiap orang yang terzhalimi,”
Dai kelahiran Banjarmasin ini menutup uraiannnya dengan mengutip sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani
“Hendaklah kalian berkumpul dengan para ulama dan mendengarkan perkataan hukama. Karena sesungguhnya, Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang tandus dengan air hujan.”
Beliau juga mengutip perkataan orang bijak, "Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Segala yang tidak berpondasi, niscaya akan hancur. Dan segala yang tidak mempunyai penjaga, pasti akan mudah hilang." pungkas dai yang kerap mengenakan pakaian serbaputih ini. [Om Pir/Tarbawia]