Sesampainya di Jakarta, Kafilah Ciamis mendapatkan apresiasi tertinggi dari enam juta peserta aksi 212 yang memadati seluruh bagian Monas, jalan Sudirman, jalan MH Thamrin bahkan sampai daerah Cempaka Putih.
Saat diberi kesempatan berkisah dan memotivasi, ternyata Pimpinan Kafilah Ciamis KH Nonop Hanafi ini sangat terinspirasi dan termotivasi dengan dua pepatah Arab. Satu kaidah dan satu syair ini didapatkan dari para ulama selama KH Nonop mondok di Pesantren.
Peserta Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas pada Jum'at (2/12/16) (youtube) |
Puluhan ribu kaum Muslimin memutuskan long march dari Masjid Agung Ciamis Jawa Barat pada Senin (28/11/16). Mereka bertekad menuju Jakarta untuk bergabung dalam Aksi Super Damai Bela Islam III di Jakarta pada Jum'at (2/12/16).
Sesampainya di Jakarta, Kafilah Ciamis mendapatkan apresiasi tertinggi dari enam juta peserta aksi 212 yang memadati seluruh bagian Monas, jalan Sudirman, jalan MH Thamrin bahkan sampai daerah Cempaka Putih.
Saat diberi kesempatan berkisah dan memotivasi, ternyata Pimpinan Kafilah Ciamis KH Nonop Hanafi ini sangat terinspirasi dan termotivasi dengan dua pepatah Arab. Satu kaidah dan satu syair ini didapatkan dari para ulama selama KH Nonop mondok di Pesantren.
Kenapa saya punya keyakinan dari Ciamis sampai ke Jakarta sepanjang ratusan kilometer?
Karena saya teringat dengan kaidah yang disampaikan oleh seorang ulama. Khuliqol insanu min ma-il harokah, li ajlil harokah, fataharrok, innallaha ma'ah (Manusia diciptakan dari air yang bergerak. Supaya manusia bergerak. Maka bergeraklah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bergerak).
Kami diajarkan di pesantren dengan satu syair. La aq'udul jumnaa anil hai-ja'i walau tamarat jumala a'da-i (Aku tidak akan duduk bertopang dagu kalaupun gelombang musuh silih berdatang).
Kiyai Nonop juga menjelaskan, Kafilah Ciamis bergegas menuju Jakarta dengan berjalan kaki lantaran merasa ditarik oleh magnet Al-Qur'an menyusul larangan pihak kepolisian terkait penggunaan bus untuk menuju Jakarta guna hadiri Aksi Super Damai Bela Islam III yang menuntut ditangkap dan dipenjarakannya Ahok karena telah menista Al-Qur'an. [Tarbawia/Om Pir]