Imam Abu Bakar Al-Thurthusyi Al-Andalusi menyebutkan satu atsar dari sahabat mulia Salman Al-Farisi dalam kitabnya Al-Ma'tsurat tentang kiat-kiat yang bisa ditempuh agar suara kita dikenali oleh malaikat.
Inilah di antara rahasia dikabulkannya doa.
Suara dikenali Malaikat (ilustrasi-www.boston.com) |
Meski berasal dari Persia dan lahir di komunitas penyembah api, Salman Al-Farisi berhasil mengikuti bisikan hatinya untuk menemukan Islam yang mulia. Salman mengikrarkan dua kalimat syahadat dan menjadi salah satu sahabat Nabi yang utama.
Dalam perjalanan jihad dan dakwahnya, Salman Al-Farisi merupakan penemu strategi Parit dalam Jihad Khandaq yang dimenangkan oleh kaum Muslimin setelah hijrah di Madinah.
Salman adalah teladan dalam dakwah, jihad, dan juga ibadah. Salman juga contoh nyata dalam persahabatan atas nama iman bersama sahabat mulianya Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu 'anhu.
Dalam sebuah atsar, Imam Abu Bakar Al-Thurthusy Al-Andalusi Rahimahullahu Ta'ala dalam kitabnya Al-Ma'tsurat mengutip keterangan yang disampaikan oleh sahabat mulia Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu, "Siapa yang biasa berdoa kepada Allah Ta'ala saat mendapatkan kegembiraan, kemudian ia ditimpa musibah dan ujian kesulitan lalu berdoa, maka para malaikat akan berkata, 'Ya Tuhan kami, suara ini tidak asing bagi kami. Kami mengenalnya.'"
Sebaliknya, ketika ada orang-orang yang melupakan Allah Ta'ala dan enggan berdoa serta malas berdzikir ketika mendapatkan kebahagiaan hidup dan kesenangan, lalu ia ditimpa musibah, ujian, dan kesukaran hidup, saat ia berdoa di masa sulit itu, para malaikat akan bertutur, "Suara ini asing bagi kami. Kami tidak mengenalnya."
Mahasuci Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui. Tiada satu pun yang luput dari-Nya. Dialah sebaik-baik Pencipta, Perawat, dan Pengawas atas seluruh makhluk-Nya.
Atsar ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kaum Muslimin. Bahwa berdoa, berdzikir, beribadah, dan amal shalih hendaknya dikerjakan saat bahagia dan gembira, niscaya doa-doa kita akan didengar tatkala diuji dengan kesusahan dan kepelikan hidup. [Tarbawia/Om Pir]