Pimpinan Kafilah Ciamis KH Nonop Hanafi tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan kaki ratusan kilometer.
Di hadapan 6 juta peserta aksi 212, KH Nonop menyampaikan 3 ilmu baru terkait bangsa Indonesia. Ilmu yang berharga dan mencerahkan.
Sekitar 6 juta peserta Aksi Bela Islam III di Jakarta pada Jum'at (2/12/16) |
Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) meninggalkan banyak kisah, kenangan, haru, lengkap dengan rasa bahagia. Aksi yang menuntut keadilan hukum bagi penista Al-Qur'an ini juga melahirkan banyak pahlawan dan tokoh baru dalam sejarah bangsa Indonesia.
KH Nonop Hanafi, salah satunya. Laki-laki inilah yang memimpin puluhan ribu kaum Muslimin Ciamis dalam aksi longmarch dari Masjid Agung Ciamis menuju Jakarta. Saat diberikan kesempatan untuk menuturkan hikmah perjalanan di hadapan enam juta peserta aksi 212, laki-laki berdarah Pasundan ini menyampaikan 3 ilmu baru yang ia simpulkan sepanjang perjalanan Ciamis Jakarta ini.
Hikmah besar tentang kaum Muslimin dan warga Indonesia.
Saya menemukan ilmu baru tentang Indonesia.Pertama, ketika kita disentuh dengan iman, maka siapa pun akan bergerak menjadi satu arus utama. Jadi saya minta kepada Pak Kapolri, gak usah takut dengan siapa pun. Kalau Pak Kapolri bisa menjebloskan Ahok ke dalam penjara, kami umat Islam (berada) di belakang Pak Kapolri. Allahu Akbar (diikuti jamaah aksi 212).Kedua, bangsa Indonesia punya modal yang besar (berupa warga yang agamis). Mereka siap berkontribusi untuk agama. Sepanjang erjalanan dari Ciamis, lebih dari 50 truk makanan dan minuman yang kami dapatkan.Ketiga, saya meyakini, Indonesia kaya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang hatinya penuh empati dan simpati. Kalau kita disatukan dengan iman, kalau kita dipersatukan dengan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kaum Muslimin, sebagaimana dituturkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah aset terbesar bangsa sekaligus benteng terakhir pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. [Tarbawia/Om Pir]