Dalam rangkaian acara tersebut, ada satu hal yang sangat menarik terkait Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Hal ini terjadi ketika Pimpinan Kafilah Ciamis KH Nonop Hanafi diberi panggung untuk memotivasi kaum Muslimin.
Selain menyemangati hadirin, Pimpinan Kafilah Ciamis ini secara berani menyampaikan 'tantangan' kepada Kapolri. 'Tantangan' itu disambut gema takbir dari 6 juta kaum Muslimin yang memadati Monas.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) (viva) |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian hadiri Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) pagi. Kapolri mengenakan seragam kepolisian, peci hitam dan kaca mata hitam duduk di barisan paling depan, bersebelahan dengan Habib Rizieq Syihab dan Pimpinan Majlis Az-Zikra KH Muhammad Arifin Ilham.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, dalam acara istighatsah dan doa untuk negeri serta Maulid Akbar itu secara khusus menyampaikan terimakasih kepada Kapolri karena Kepolisian Republik Indonesia telah menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama.
Dalam rangkaian acara tersebut, ada satu hal yang sangat menarik terkait Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Hal ini terjadi ketika Pimpinan Kafilah Ciamis KH Nonop Hanafi diberi panggung untuk memotivasi kaum Muslimin.
Selain menyemangati hadirin, Pimpinan Kafilah Ciamis ini secara berani menyampaikan 'tantangan' kepada Kapolri. 'Tantangan' itu disambut gema takbir dari 6 juta kaum Muslimin yang memadati Monas.
"Jadi," ujar Kiyai Nonop, "saya minta kepada Pak Kapolri, gak usah takut dengan siapa pun."
"Kalau Pak Kapolri bisa menjebloskan Ahok ke dalam penjara," lanjutnya dengan semangat seraya memberikan jaminan, "kami (jutaan) umat Islam (berada) di belakang Pak Kapolri. Allahu Akbar."
Tanpa komando, 6 juta kaum Muslimin menyahut pekikan takbir Kiyai Nonop. Para peserta aksi 212 juga sampaikan pujian atas keberanian Kiyai Nonop. [Tarbawia/Om Pir]