Yang paling menarik adalah tangisannya. Sebagian kecil bersimpati. Sebagian lainnya tak segan menyebut tangis itu sebagai tangisan buaya. Sebagian lainnya bahkan membuat meme, membandingkan antara tangisan Penista Al-Qur'an dengan tangisan rakyat kecil yang digusur.
Ternyata, tangisan itu bukan hal baru. Tangisan itu, berikut jenis tangisan dan bagaimana karakter orang yang menangis telah dikabarkan dalam sebuah hadits.
Ahok |
Sidang perdana kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (13/12/16). Dalam sidang tersebut, Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian menyampaikan nota keberatan.
Ahok, dalam nota keberatannya, menyebutkan bahwa dirinya tidak berniat menista Al-Qur'an yang merupakan Kitab Suci umat Islam. Ia menjelaskan, yang dimaksud adalah oknum-oknum politik yang selalu menggunakan surat Al-Maidah 51 sebagai alat kampanye.
Ahok pun seakan-akan memberikan bukti ketidakniatannya untuk menista Al-Qur'an dengan mengisahkan masa lalunya. Meski non-Islam, Ahok hidup dalam keluarga angkat yang Muslim taat.
Dalam menyampaikan nota keberatan itu, Ahok juga menceritakan kebijakan-kebijakannya selama menjabat sebagai Gubernur DKI dan klaim kedekatannya dengan Gus Dur yang langsung dibantah oleh orang-orang dekat Gus Dur.
Yang paling menarik adalah tangisannya. Sebagian kecil bersimpati. Sebagian lainnya tak segan menyebut tangis itu sebagai tangisan buaya. Sebagian lainnya bahkan membuat meme, membandingkan antara tangisan Penista Al-Qur'an dengan tangisan rakyat kecil yang digusur.
Ternyata, tangisan itu bukan hal baru. Tangisan itu, berikut jenis tangisan dan bagaimana karakter orang yang menangis telah dikabarkan dalam sebuah hadits.
ﺇﺫﺍ ﺗﻢ ﻓﺠﻮﺭ ﺍﻟﻌﺒﺪ ، ﻣﻠﻚ ﻋﻴﻨﻴﻪ ، ﻓﺒﻜﻰ ﺑﻬﻤﺎ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ
"Saat sempurna kejahatan seorang hamba, maka dia dapat memiliki (mengendalikan) dua matanya, lalu dia dapat menangis dengannya kapan pun ia mau."
(Hr. Ibnu 'Adi dari sahabat 'Uqbah bin Amir, dalam kitabnya al-Kamil juz 4 hlm 150)
Hadits kami kutip dari akun fesbuk KH Muhammad Idrus Ramli. Beliau mengunggahnya pada Rabu (13/12/16) pukul 12:13 WIB. [Tarbawia/Om Pir]