Harga cabai kian meroket. Pemerintah Provinsi tidak memiliki wewenang mengubah harga. Meski demikian, Gubernur Muslim ini menggalakkan langkah kreatif yang aplikatif.
Harga cabai meroket (m.tempo-ilustrasi) |
Harga cabai kian tak terjangkau, hampir setara harga daging dengan berat yang sama. Meroketnya harga cabai dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena terbatasnya pasokan yang tersedia.
Menyikapi kenaikan harga cabai,Gubernur Jawa Barat Ahamd Heryawan melakukan gerakan kreatif. Meski pihaknya mengaku tidak bisa menurunkan harga cabai karena tidak memiliki wewenang, gerakan sosial ini efektif dan aplikatif.
"Kita atasi dengan gerakan sosial. Gerakan massal penanaman." ujar Ahmad Heryawan sebagaimana dilansir Republika, Selasa (10/1/17).
Aher menerangkan, gerakan massal menaman cabai akan disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Ia juga akan melakukan upaya-upaya organik untuk menghalau hama patex yang kerap mengganggu tanaman cabai.
Tidak Bisa Pengaruhi Harga Pasar
Gubernur yang menjabat dua periode dan didukung partai Islam ini juga menyatakan ketidakmampuan pemprov dalam memengaruhi harga pasar. Selain tidak memiliki wewenang, ketiadaan pasokan menjadi alasan lain.
"Harga kan kebijakan pembeli dan penjual. Kita gak punya suplai gak bisa pengaruhi harga," lanjutnya menerangkan.
Selain harga cabai yang meroket, kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak juga menjadi isu Nasional yang kian menambah daftar persoalan masyarakat. [Tarbawia/Om Pir]