Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan 3 keterangan mengejutkan terkait banjir Jakarta tahun 2017. Keterangan tersebut disampaikan dalam rilis pers dan dimuat di media-media nasional.
Banjir Jakarta 2017 (wartasolo) |
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan 3 keterangan mengejutkan terkait banjir Jakarta tahun 2017. Keterangan tersebut disampaikan dalam rilis pers dan dimuat di media-media nasional.
Curah Hujan Rendah
Sutopo menyatakan, curah hujan di Jakarta tergolong rendah di kisaran 50 mm dalam 24 jam. Menurutnya, curah hujan tahun ini jauh lebih rendah dibanding curah hujan tahun 2007, 2013, dan 2014.
"Curah hujan tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta pada tahun 2007, 2013 dan 2014 yang saat itu mencapai 200 - 350 mm." ungkap Sutopo melalui rilis pers sebagaimana diwartakan Detik, Selasa (21/2/17).
Banjir Merata
Meski curah hujan tahun 2017 paling rendah dibanding 3 tahun sebelumnya, banjir merata hampir di seluruh wilayah Jakarta. Ada 54 titik yang terendam banjir dari ketinggian 10 cm sampai 1,5 meter.
Banjir merata di berbagai wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Risiko Banjir Tinggi
Meski curah hujan lebih rendah dibanding 2007, 2013, dan 2014, Sutopo mengimbau masyarakat agar mempersiapkan segala kemungkinan karena adanya hujan ekstrem di sekitar Jabodetabek.
Sutopo juga menegaskan, hujan ekstrem akan berdampak banjir selama tidak ada penanggulangan yang komprehensif dari pihak-pihak berwajib, termasuk peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Wilayah Jabodetabek juga makin tinggi risikonya terjadi banjir jika tidak dilakukan upaya pengendalian banjir yang komprehensif dan berkelanjutan," pungkas Sutopo. [Om Pir/Tarbawia]