seorang laki-laki yang merupakan Pengurus FPI DPC Cimanggis Depok keluar lantaran mendengar suara pantulan bom molotov dari dinding ke lantai yang disusul ledakan.
Ia melihat dua motor yang bergegas kabur.
Tanpa takut, ia berupaya mengejar dua motor dengan dua kakinya. Heroik. Sembari
Aksi FPI (ilustrasi-qureta) |
Dengan dua sepeda motor, tiga orang tak dikenal itu melakukan niat jahatnya. Niat jahat di dalam hatinya ia tunaikan dini hari itu (Selasa, 7 Februari 2017) sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam pikirannya, waktu itulah yang paling tepat. Saat sebagian besar manusia lelap dalam mimpinya.
Lalu bergegaslah dengan kecepatan sedang, kemudian memperlambat laju motor saat mendekati sebuah bangunan kecil, Posko Front Pembela Islam (FPI) di bilangan Komplek Timah Kelapa Dua RT 01/12 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Jawa Barat.
Dua bom molotov berisi bensin, bersumbu, dan terdapat pelekat berwarna hijau mereka lempar, mengenai dinding kayu, lalu terpental ke ubin. Terjadilah ledakan yang disusul percikan api.
Tak dinyana, seorang laki-laki yang merupakan Pengurus FPI DPC Cimanggis Depok keluar lantaran mendengar suara pantulan bom molotov dari dinding ke lantai yang disusul ledakan.
Ia melihat dua motor yang bergegas kabur.
Tanpa takut, ia berupaya mengejar dua motor dengan dua kakinya. Heroik. Sembari berteriak, "Maling..."
"Ustad Ma'ruf Amin (Pengurus DPC Cimanggis ) mendengar suara gobrak dan ledakan, saksi lari keluar dan teriak maling sambil mengejar dan menendang api yang lagi menyala," ujar juru bicara FPI Slamet Maarif sebagaimana dilansir Republika, Selasa (7/2/17).
Hingga kini, kepolisian belum berhasil mengumumkan siapa di balik teror yang dialamatkan kepada organisasi massa Islam pimpinan Habib Rizieq Syihab ini.
Apalagi teror ini bukan yang pertama, melainkan teror kedua setelah sebelumnya terjadi di Posko FPI Pasar Rebo Jakarta Timur. [Om Pir/Tarbawia]