Emha Ainun Najib alias Cak Nun turut berkomentar pedas soal hajatan Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang. Budayawan kritis ini dengan benderang menyebutkan siapa yang tidak layak dipilih dan siapa yang seharusnya dipilih.
Cak Nun (berita negeri-ilustrasi) |
Emha Ainun Najib alias Cak Nun turut berkomentar pedas soal hajatan Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang. Budayawan kritis ini dengan benderang menyebutkan siapa yang tidak layak dipilih dan siapa yang seharusnya dipilih.
"Api, meskipun sedikit, jika tidak kamu kelola, dia akan membakar seluruh eksistensi semesta dan alam manusia," ujar Cak Nun dalam sebuah acara.
Setelah berhenti sejenak, Cak Nun mengaitkan ajarannya itu dengan konteks pilkada serentak, lebih khusus lagi dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Nah kalau pilih calon Gubernur," ujar Cak Nun sembari tersenyum kecil, "jangan yang bermulut bensin."
Seketika itu juga, ujaran 'mulut bensin' ini langsung disambut tawa renyah dan tepuk tangan sebagian besar hadirin, termasuk laki-laki berpeci di sebelah Cak Nun yang tertawa sangat lepas.
"Nanti api berkobar terus. Didelok (jawa: dilihat)." lanjutnya.
Ketika hadirin memberikan kode 'masuk', penulis buku Slilit Sang Kiyai ini segera menepis.
"Saya gak 'masuk-masukan'," ujar Cak Nun, tawa hadirin kian bergema. Ramai.
"Itu namanya tafsir dan ijtihad," lanjut Cak Nun sembari menunjuk, "dan itu boleh. Saya cuma ngomong api dan bensin. Cuma itu."
Namun, Cak Nun kembali menyatakan siapa yang ia maksud dengan 'mulut bensin' ini.
"Meskipun maksudnya ya memang itu," terang Cak Nun, tawa hadirin kian pecah.
Siapa ya yang dimaksud 'mulut bensin' dan ikut sebagai calon Gubernur DKI Jakarta? Jangan dipilih ya. [Om Pir/Tarbawia]