Apa yang dialami oleh umat Islam jika PKI tidak dibubarkan? Bagaimana kondisi bangsa Indonesia saat ini jika dahulu PKI dibiarkan tumbuh subur? Berikut penjelasan berani dan gamblang dari Habib Rizieq Syihab.
Saat menyampaikan nasihat dalam acara Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri di Masjid At-Tiin Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur pada Sabtu (11/3/17) malam, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) mengingatkan kaum Muslimin dan bangsa Indonesia terkait sejarah kelam Partai Komunis Indonesia (PKI).
Habib Rizieq menyatakan, PKI merupakan ideologi terlarang yang melakukan berbagai cara demi menggapai tujuannya. Mereka tidak segan menghilangkan nyawa para ulama, santri, Jenderal, bahkan membakar pesantren serta melakukan tindaka-tindakan pengkhianatan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, Habib Rizieq Syihab mewakili kaum Muslimin, para ulama, dan masyarakat Indonesia lainnya menyampaikan ucapan terimakasi dan penghargaan kepada Presiden Soekarno yang telah memberikan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Presiden Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Jenderal.
Soekarno dan Soeharto, disebut oleh Habib Rizieq Syihab sebagai orang besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia.
Habib Rizieq Syihab juga menegaskan, jika PKI tidak dibubarkan oleh Jenderal Soeharto atas perintah dari Presiden Soekarno melalui Supersemar tersebut, kaum Muslimin dan bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi seperti sekarang ini.
“Andaikata PKI tidak dibasmi, andaikata PKI tidak diberantas, belum tentu malam hari ini kita berkumpul di tempat ini, belum tentu mala mini kita bisa bertabligh abkbar seperti ini, belum tentu Islam bisa seperti yang kita lihat saat ini.” terang Habib Rizieq Syihab.
Habib Rizieq juga mengingatkan agar kaum Muslimin bersiap siaga untuk menghadang laju kebangkitan PKI yang kini mulai menggeliat dan berani melakukan berbagai kriminalisasi terhadap ulama dan umat Islam. [Om Pir/Tarbawia]