Wanita Muslimah meninggalkan shalat saat haid atas nama iman dan taqwa kepada Allah Ta'ala. Hanya Allah Ta'ala dan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam yang mengetahui hikmah di balik larangan tersebut.
Namun, ada fakta ilmiah berdasarkan penelitian terbaru yang menyebutkan hikmah agung berhubungan dengan kesehatan di balik pengharaman shalat saat wanita haid.
![]() |
Wanita Haid (ilustrasi) |
Haramnya shalat bagi wanita merupakan perintah Allah Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Keharaman tersebut mutlak, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim.
"Tidaklah diterima shalat tanpa kesucian, dan tidak diterima sedekah dari hasil penipuan." (Hr Imam Muslim dari sahabat mulia Abdullah bin Umar)
"Jika datang haid, tinggalkan shalat. Ketika sudah usai (haid berhenti), mandilah dan sucikan dirimu dari darah, lalu dirikanlah shalat." (Hr Imam Al-Bukhari dari Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar Radhiyallahu 'anhuma)
Wanita Muslimah meninggalkan shalat saat haid atas nama iman dan taqwa kepada Allah Ta'ala. Hanya Allah Ta'ala dan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam yang mengetahui hikmah di balik larangan tersebut.
Namun, ada fakta ilmiah berdasarkan penelitian terbaru yang menyebutkan hikmah agung berhubungan dengan kesehatan di balik pengharaman shalat saat wanita haid.
"Shalat diharamkan bagi wanita saat haid karena ketika tubuh bergerak, terutama dalam posisi sujud dan ruku, aliran darah menuju rahim bertambah," terang Dr Jamal Elzaky dalam Buku Induk Mukjizat Kesehatana Ibadah.
Bertambahnya aliran darah yang mengalir ke rahim itu, nantinya akan dikeluarkan oleh tubh dalam siklus haid. Sementara itu, sel darah putih juga dipusatkan oleh metabolisme tubuh di dalam rahim ketika seorang wanita mengalami haid.
Dikhawatirkan, sel darah putih akan ikut dikeluarkan bersamaan darah haid dalam jumlah yang banyak hingga menurunkan tingkat kekebalan tubuh seorang wanita.
"Jika seorang wanita bersikukuh melaksanakan shalat saat haid, sistem kekebalan tubuhnya akan terganggu karena dikhawatirkan sebagian sel darah putih ikut dikeluarkan bersama darah haid." lanjut Dr Jamal Elzaky.
Jika sudah demikian, tubuh akan mudah terserang penyakit. Termasuk organ-organ vital dalam tubuh.
"Sebagian organ tubuhnya akan terbuka terhadap serangan penyakit, termasuk organ liver, limpa, kelenjar limpa, dan otak." tegasnya. [Om Pir/Tarbawia]