Beginilah komentar-komentar cerdas netizen yang seharusnya didengar dan diamalkan oleh para petinggi bangsa.
Cerdas dan mencerdaskan.
![]() |
Ketua Umum GP ANsor (republika) |
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan terkait pembubaran kajian Ustadz Khalid Basalamah di Sidoarjo Jawa Timur beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, kejadian itu bukan pembubaran karena sudah ada kesepakatan sehari sebelum kajian, agar penceramah selain Ustadz Khalid Basalamah.
“Itu kan yang disuarakan, Ansor ini membubarkan pengajian, sebetulnya tidak itu bukan membubarkan pengajian,” ujar Yaqut sebagaimana dilansir Republika, Rabu (8/3/17).
Yaqut menerangkan, lantaran pengisi ceramah tidak dganti maka terjadilah tindakan pembubaran.
“Padahal itu jelas-jelas Basalamah, jadi hanya supaya diganti intinya itu penceramahnya, pengajiannya tetap kok,” ujar Yaqut.
Menanggapi kejadian tersebut, netizen terbelah menjadi dua. Meski masing-masing pihak memiliki pendukung, banyak pula pihak yang berupaya memosisikan diri di tengah demi menyatukan kaum Muslimin dalam persatuan dan kesatuan.
"Antar muslim kok musuhan, apalagi musuhan dengan ustadz, itu artinya gak sepaham ajarannya ya? Bukannya yang gak prinsip-prinsip ya biarin aja berbeda? Misal pake sarung di atas mata kaki, dll." tulis Rio Andrianto berkomentar.
Netizen lain juga mengapresiasi sikap Ustadz Khalid Basalamah yang dinilai bijak saat dizalimi. Sikap itu, menurut netizen, patut dijadikan contoh.
"Alhamdulillah Ust. Khalid Basalamah sudah menunjukkan sikap mulia ketika beliau didzalimi, patut kita contoh sikap tersebut." ujar Arif R.
Banyak pihak menyesalkan tindakan pembubaran ini. Apalagi GP Ansor kerap menjaga tempat ibadah agama lain atas nama toleransi. [Om Pir/Tarbawia]