Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab sering menjadi momok bagi musuh-muush Islam atau pihak yang ingin mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satunya karena pernyataan-pernyataan terbuka dan tanpa takut yang disampaikan dengan tegas oleh sang dai
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab sering menjadi momok bagi musuh-muush Islam atau pihak yang ingin mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satunya karena pernyataan-pernyataan terbuka dan tanpa takut yang disampaikan dengan tegas oleh dai yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ini.
"Jadi kalau urusan begini, saya tidak bisa dibatasi. Saya gak bisa diancam. Saya gak bisa disandera. Saya tidak bisa ditakut-takuti." tegas Haabib Rizieq saat menyampaikan ceramah dalam acara Dzikir dan Shalawat untuk Negeri di Masjid At-Tiin Jakarta pada Sabtu (11/3/17) lalu.
Habib menegaskan, tiada ketakutan di dalam dirinya saat yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah Ta'ala. Habib akan berkata bahwa kebenaran adalah kebenaran dan kesalahan adalah kesalahan.
"Saudara, ini urusan hukum Allah; yang haq katakan haq, yang bathil katakan bathil, apa pun risikonya." tegas Habib, bersemangat.
Habib melakukan itu semua dengan kesadaran sepenuhnya. Bahwa risiko dari dakwah yang disampaikan tak ubahnya ujian yang didapatkan para Nabi, sahabat, orang shalih, dan da-dai terdahulu lainnya.
"Mau saya difitnah, mau dicaci maki, mau diculik, mau dipenjara, mau dibunuh sekalipun," teriak Habib, lantang, disambut takbir kaum Muslimin.
Perjuangan tidak boleh lentur. Pejuang tidak boleh mundur. Apalagi menyerah dengan menggadaikan aqidah.
"Gak boleh aqidah kita dijual. Gak boleh syariat kita ubah. Gak boleh prinsip kita telantarkan." pungkas Habib.
Ketika seorang dai hanya takut kepada Allah Ta'ala itulah, semua musuh islam akan merasa gemetar penuh ketakutan. [Om Pir/Tarbawia]