Pemandangan ini terjadi ketika debat final Pilkada Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Rabu (12/4/17) malam. Saat cagub santun Anies Rasyid Baswedan menyampaikan paparan cerdas soal APBD, cagub Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terlihat menunduk.
Debat Final Pilkada Jakarta putaran Kedua |
Pemandangan ini terjadi ketika debat final Pilkada Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Rabu (12/4/17) malam. Saat cagub santun Anies Rasyid Baswedan menyampaikan paparan cerdas soal APBD, cagub Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terlihat menunduk.
Anies yang berpasangan dengan Sandi menerangkan tentang tiga hal penting dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam kaitannya negosiasi dan meminta persetujuan dari anggota dewan daerah.
"Pprinsip utama dalam menyusun APBD. Pertama, lihat RPJMD. Kedua, aspirasi warga yang terkait dengan periode itu.
Ketiga, dalam proses penyusunannya, transparansi, komunikasi, saling menghormati dalam menegosiasikan konten dari RAPBD," terang Anies, tegas, santun, dan runut.
Anies juga menekankan pentingnya data yang harus disampaikan kepada DPRD hingga rancangan APBD disetujui oleh lembaga legislatif dan tetap bermanfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
"Kita harus bisa menunjukkan dimana letak kepentingan warga, lalu komunikasikan dengan sebaik-baiknya kepada warga." tegasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengkritisi kebiasaan kurang baik soal kepentingan beberapa pihak. Menurutnya, kepentingan merupakan hal yang pasti ada di semua lapisan pemerintahan.
"Yang sering terjadi bukan semata-mata soal kepentingan satu-dua orang.
(Kepentingan) itu ada dimana-mana. Dimana-mana. Di DPRD mana pun. Di DPR
mana pun. Di seluruh dunia." lanjutnya.
Yang diperlukan, menurut Anies, adalah kehadiran pemimpin dalam merangkul semua pihak yang berkepentingan hingga selaras menggapai kepentingan bersama yang paling banyak manfaatnya.
"Yang menjadi masalah adalah bagaimana seorang pemimpin bisa merangkul." paparnya.
Anies memastikan, pihaknya akan berkomunikasi dengan semua pihak dalam kapasitasnya sebagai pemimpin yang akomodatif terhadap semua jenis kebaikan dengan tanpa mengkhianati prinsip kesantunan yang selama ini terbukti diabaikan atas nama ketegasan.
"Kami justru nanti akan mendekati DPRD dengan rasa hormat. Bicarakan baik-baik. Tidak mengorbankan prinsip. Dan, penjaga terbaik adalah ransparansi. Laporkan kepada publik. Sampaikan kepada publik tanpa merendahkan siapa pun." pungkasnya dalam debat final Pilkada Jakarta putaran kedua sesi pertama. [Om Pir/Tarbawia]