Balaikota DKI Jakarta kebanjiran karangan bunga. Sejak Senin (24/4/17), karangan bunga berdatangan hingga jumlahnya ribuan. Gubernur DKI Jakarta yang juga terdakwa penista agama, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku tak bisa membendung kiriman karangan bunga tersebut.
Media-media Nasional ramai memberitakan. Langsung dari Balaikota DKI Jakarta. Ketika dilihat dari dekat, banyak kejanggalan didapati dalam karangan bunga ini. Kian janggal ketika awak media bertanya kepada bagian pencatat penerima karangan bunga.
Karangan bunga di Balaikota DKI (Sindonews) |
Balaikota DKI Jakarta kebanjiran karangan bunga. Sejak Senin (24/4/17), karangan bunga berdatangan hingga jumlahnya ribuan. Gubernur DKI Jakarta yang juga terdakwa penista agama, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku tak bisa membendung kiriman karangan bunga tersebut.
Media-media Nasional ramai memberitakan. Langsung dari Balaikota DKI Jakarta. Ketika dilihat dari dekat, banyak kejanggalan didapati dalam karangan bunga ini.
Karangan bunga biasanya dikirimkan kepada seseorang atau lembaga sebaga ucapan terimakasih, belasungkawa, atau ucapan selamat, ditulis secara resmi dengan bahasa yang baku. Namun, hal ini tidak didapati dalam karangan bunga yang dikirimkan ke Balaikota DKI Jakarta.
"Terima kasih Pak Ahok atas kerjasamanya selama ini. Andalah pemimpin sejati. We love you and we will miss you. Dari kami yang belum bisa move on." bunyi salah satu karangan bunga sebagaimana dilansir detik, Selasa (25/4/17).
Ada yang tahu siapa yang belum bisa move on? (detik) |
Tulisan lain yang dinilai berlebihan dalam karangan bunga tersebut seperti dilansir Kompas;
"Pak Ahok mantan terindah. Jakarta membuang sebutir berlian. Dari kami yang kecewa Pak Ahok dizholimi".
"Pak Ahok dan Pak Djarot terima kasih. Hanya kalian di hati kami. Takan pernah tergantikan."
Tanpa Identitas Pengirim
Selain dikirim oleh 'Yang belum bisa move on', ribuan karangan bunga yang dikirim untuk Ahok-Djarot bertuliskan nama pengirim lain yang tidak jelas identitasnya.
"Mayoritas pengirim bunga menggunakan nama anonim, misalnya saja 'dari kami yang belum bisa move on'; 'Super Moms Bintaro'; 'Grup Beties'; 'grup Sos' ; 'Oneng Grup'; 'Ibu-Ibu Cantik DKI'; Pengaggum Badja dan sebagainya." lansir Sindonews, Rabu (26/4/17).
Deretan karangan bunga di Balaikota DKI Jakarta (kompas) |
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah Muhammad Mawardi menyatakan pihaknya terus melakukan pendataan terkait kiriman karangan bunga yang jumlahnya sudah melebihi 1000 karangan.
Ketika ditanya apakah pengirim karangan bunga dari satu sumber atau bukan, Mawardi enggan menyampaikan jawaban spekulatif. [Om Pir/Tarbawia]