Jelang pemungutan suara dalam Pilkada Jakarta putaran kedua, persatuan kaum Muslimin bukan hanya slogan semata. Persatuan begitu nyata dan berdenyut, bukan hanya di sekitar Jakarta tetapi bergema ke seantero Nusantara.
Seruan ini menjadi bukti. Betapa kaum Muslimin merupakan satu tubuh yang saling menanggung dan mendukung. Tak ayal, seruan berani dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini membuat musuh Islam gemetar ketakutan.
Jelang pemungutan suara dalam Pilkada Jakarta putaran kedua, persatuan kaum Muslimin bukan hanya slogan semata. Persatuan begitu nyata dan berdenyut, bukan hanya di sekitar Jakarta tetapi bergema ke seantero Nusantara.
Seruan ini menjadi bukti. Betapa kaum Muslimin merupakan satu tubuh yang saling menanggung dan mendukung. Tak ayal, seruan berani dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini membuat musuh Islam gemetar ketakutan.
Seruan ini ditujukan kepada seluruh pengurus Masjid di berbagai penjuru Nusantara, terutama di Ibu Kota Jakarta. Agar menggalakkan shalat Subuh berjamaah di masjid masing-masing pada Rabu, 19 April 2017 dengan tambahan Qunut Nazilah.
Qunut Nazilah merupakan doa khusus yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika kaum Muslimin sedang membutuhkan pertolongan Allah dari godaan manusia dan jin serta setan yang memusuhi dakwah Islam.
Dalam seruan yang diprakarsai oleh Masjid Jogokariyan Yogyakarta ini juga ditekankan pentingnya pengkaderan pemimpin-pemimpin Nasional dari masjid-masjid. Pasalnya, Indonesia memiliki lebih dari delapan ratus ribu masjid sehingga sangat optimal jika tiap masjid memiliki kaderisasi yang bagus untuk melahirkan pemimpin.
"Mari kita persiapkan pemimpin-pemimpin Islam di masa yang akan datang. Ada lebih dari 800.000 masjid di seluruh Indonesia. Jika satu masjid menyiapkan 1 pemimpin yang beriman dan berkualitas, maka sudah ada lebih dari 800.000 pemimpin yang siap memimpin negara ini." bunyi seruan yang dipublikasikan Fans Page Facebook Masjid Jogokariyan Yogyakarta pada Senin (17/4/17) malam.
Pemimpin, lanjut seruan tersebut, bukan hanya urusan kedaerahan atau suatu wilayah tertentu. Pemimpin merupakan urusan bersama sebagai kesatuan umat Islam yang mustahil dipisahkan hanya karena sekat wilayah.
"Mari kita persiapkan. Urusan pemimpin bukan perkara kedaerahan, atau suatu wilayah saja. Tapi ini adalah urusan bersama, Kita seluruh ummat Islam." lanjut seruan yang sudah dibagikan ratusan kali itu.
Pemimpin yang baik tak ubahnya singa. Ia bukan hanya mengayomi, tetapi juga mampu mengajarkan mengaum, meski yang dipimpin seekor kambing. Sebaliknya, jika pemimpin hanya sekelas kambing, maka singa-singa yang dipimpinnya bukan diajari mengaum, melainkan mengembek.
"Seekor domba yang dipimpin oleh singa, domba akan belajar mengaum. Namun singa yang dipimpin oleh domba, dia akan belajar untuk mengembek."
Sebagai pamungkas, persaudaran Islam adalah kemestian untuk merajut persatuan. Itulah kunci untuk memanangkan Islam di berbagai percaturan lokal, Nasional, maupun internasional.
"Satukan ukhuwah. Satukan tujuan untuk persatuan ummat.
Sekarang tugas kita bukan memastikan kemenangan. Namun berikhtiar dan berdoa bagaimana agar Allah SWT mendatangkan kemenangan itu." tegas seruan tersebut.
InsyaAllah, bi-idznillah.
Allahu Akbar!
Dari Masjid kita bangkit!
Support untuk kemenangan pemimpin Muslim. [Om Pir/Tarbawia]