Peristiwa menarik terjadi dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) Merajut Jakarta Kembali di TV One, Jakarta pada Selasa (25/4/17) malam. Peristiwa ini terjadi ketika Karni Ilyas menanyakan isu Islam radikal yang disematkan kepada Anies Baswedan.
Karni Ilyas terlihat lebih gagap, sempat menghentikan ucapan dan melihat kertas di tangannya, lalu melanjutkan dengan tetap terbata. Dan Anies Baswedan langsung menyela seraya bingung karena tidak mengetahui maksud Karni Ilyas.
Peristiwa menarik terjadi dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) Merajut Jakarta Kembali di TV One, Jakarta pada Selasa (25/4/17) malam. Peristiwa ini terjadi ketika Karni Ilyas menanyakan isu Islam radikal yang disematkan kepada Anies Baswedan.
Karni Ilyas terlihat lebih gagap, sempat menghentikan ucapan dan melihat kertas di tangannya, lalu melanjutkan dengan tetap terbata. Dan Anies Baswedan langsung menyela seraya bingung karena tidak mengetahui maksud Karni Ilyas.
"Di luar Islam ada kekhawatiran lain, kalau Anies dan Sandi terpilih sebagai Gubernur, hukum Islam akan berlaku di Jakarta, bahkan hukum syari'ah. Anies itu, katanya, dekat sekali dengan kaum radikal, dekat dengan Hizbut Tahrir, bahkan katanya ada hubungan dengan JAT," ujar Karni kepada Anies.
Berselang detik kemudian, Anies langsung mendekatkan microphone ke lisannya, dan menyampaikan pertanyaan hingga terjadi dialog singkat antara dirinya dan Karni Ilyas.
"Apa itu (JAT)?" tanya Anies.
"Jama'ah yang bagian dari teroris (berdasarkan pemberitaan) juga." jawab Karni.
"Malah baru dengar." sahut Anies.
Anies kemudian menyampaikan, ia dan Sandiaga sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur akan bekerja untuk semua warga Jakarta. Pemerintah akan berkomunikasi dengan semua golongan. Apalagi, Jakarta merupakan Ibu Kota Negara yang penuh dengan nilai sejarah.
"Kita akan berkomunikasi dengan semua. Jakarta adalah Ibu Kota
Indonesia, dimana gagasan Sumpah Pemuda dideklarasikan, dimana
Proklamasi dikumandangkan, di sini pula Kota yang paling bhinneka." tegas Anies, dengan nada santun.
Setelah dilantik sebagai orang nomor satu di Jakarta, Anies akan memastikan pemerintahan agar berjalan secara bertanggungjawab, baik secara konstitusional maupun moral.
"Karena
itulah, tantangan dan tanggungjawab konstitusional kita adalah
memastikan kota ini menjadi kota yang tetap bhinneka. Dan tanggungjawab
moral bahwa Gubernurnya bukan hanya menjadi Gubernur (bagi) sebagian
orang, tetapi Gubernur dan Wakil Gubernur yang bekerja dengan semua
kelompok." ulas Anies, meyakinkan.
Ia menyatakan akan menjangkau menjangkau semua kelompok masyarakat dari yang paling atas, paling bawah, paling kanan, paling kiri. Semuanya harus disapa.
Sedangkan JAT yang dimaksudkan oleh Karni Ilyas adalah Jama'ah Ansharut Tauhid. [Om Pir/Tarbawia]