Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan tegas yang dinilai menyindir telak Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang telah didakwa menista agama dengan melecehkan Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Kalimat ini disampaikan Presiden Jokowi saat menerima Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Saud dan Pangeran Khalid bin Abdul Aziz beserta peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (4/5/17).
Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan tegas yang dinilai menyindir telak Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang telah didakwa menista agama dengan melecehkan Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Kalimat ini disampaikan Presiden Jokowi saat menerima Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Saud dan Pangeran Khalid bin Abdul Aziz beserta peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (4/5/17).
"Sebagai umat muslim semangat untuk membaca, semangat untuk mendalami, semangat untuk menghayati dan keteguhan kita untuk mengamalkan isi serta ajaran Alquran harus jadi bagian dari nafas kita sehari-hari," kata Jokowi sebagaimana dilansir Okezone, Kamis (4/5/17).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ahok yang merupakan pasangan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 telah didakwa oleh Majelis Hakim sebagai penista agama karena menggabungkan Al-Maidah ayat 51 dengan kata dibohongi.
Ungkapan Ahok tersebut berpotensi merusak kebhinnekaan yang telah terjalin erat sejak Indonesia berdiri sebagai negara multi ras, etnis, dan pemeluk agama.
Umat Islam beserta para ulama pun menggelar protes besar-besaran dalam berbagai aksi bela Islam di sekitar Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia. Puncaknya pada Jum'at (2/12/2017) atau dikenal dengan Aksi Damai Bela Islam 212 di Monas Jakarta dengan 7,5 juta peserta.
Hari ini, Jum'at (5/5/17) umat Islam kembali melakukan aksi simpatik di Masjid Istiqlal Jakarta. Setelah berdoa bersama, umat Islam direncanakan melakukan long march ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Umat Islam di bawah komando Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI mendukung Mahkamah Agung bertindak adil dengan menjatuhkan hukum seberat-beratnya kepada Ahok yang telah menista agama Islam dengan menista Al-Qur'an.
Dalam keterangannya, aksi bertajuk Aksi Simpatik 55 ini diprediksikan akan diikuti oleh 3,5 juta umat Islam dari berbagai penjuru Indonesia. [Om Pir/Tarbawia]