Banyak yang mengira dan berpemahaman bahwa bertaubat hanya dianjurkan kepada para pelaku maksiat, pendosa, kafirin, munafikin, dan sejenisnya. Padahal, perintah taubat disampaikan dengan jelas oleh Allah Ta’ala kepada orang-orang yang beriman.
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Ta’ala dengan tegas menyatakan ancaman kepada orang-orang yang mengaku beriman tapi enggan bahkan menolak melakukan taubat.
![]() |
ilustrasi Akibat Kezhaliman |
Banyak yang mengira dan berpemahaman bahwa bertaubat hanya dianjurkan kepada para pelaku maksiat, pendosa, kafirin, munafikin, dan sejenisnya. Padahal, perintah taubat disampaikan dengan jelas oleh Allah Ta’ala kepada orang-orang yang beriman.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (Qs. At-Tahrim [66]: 8)
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Ta’ala dengan tegas menyatakan ancaman kepada orang-orang yang mengaku beriman tapi enggan bahkan menolak melakukan taubat.
“Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (Qs. Al-Hujurat [49]: 11)
Allah Ta’ala memberi gelar zhalim kepada orang yang mengaku beriman tetapi enggan bahkan menolak taubat. Mereka terlihat beriman, tetapi merasa suci, merasa benar, merasa tak berdosa. Padahal, setan yang terlaknat diusir dari surga lantaran bersikap merasa; benar, tinggi, mulia.
Tidak Dicintai Allah
Orang-orang yang menolak bertaubat termasuk dalam kelompok manusia yang tidak dicintai Allah Ta’ala. Padahal, cinta Allah merupakan nikmat terbesar di dunia dan akhirat.
“Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 57)
Pasti Rugi
Setelah tidak dicintai Allah Ta’ala, orang-orang yang zhalim juga dijamin mendapatkan kerugian. Tiada keberhasilan, kesuksesan, kesenangan hidup di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang bersifat dan berlaku zhalim.
“Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung.” (Qs. Yusuf [12]: 23)
Tidak Mendapatkan Petunjuk
Mendapatkan petunjuk merupakan nikmat agung yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-hamba yang Dia Kehendaki. Pedihnya, nikmat agung berupa petunjuk menuju jalan kebenaran ini tidak diberikan kepada orang-orang yang zhalim.
“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (Qs. Al-Maidah [5]: 51)
Tanpa hidayah dari Allah Ta’ala, orang yang zhalim akan senantiasa berada di dalam kesesatan.
Dibiarkan di Neraka
Berbeda dengan orang bertaqwa yang akan diselamatkan dari neraka dengan dimasukkan ke dalam surga, orang-orang yang zhalim akan dibiarkan di dalam neraka.
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Qs. Maryam [19]: 72)
Sebagai manusia yang paling mulia dan teladan utama, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam-orang yang paling beriman-senantiasa bertaubat kepada Allah Ta’ala. Dalam sehari, beliau bertaubat dengan mengucap kalimat istighfar sebanyak tujuh puluh sampai seratus kali. [Tarbawia/Mbah Pirman]