Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menyampaikan kisah seorang ulama. Ulama shalih ini memiliki seorang anak yang hafal Al-Qur'an, 30 juz. Namun, sang anak sudah meninggal dunia.
Didorong oleh rasa rindu, sang ulama berdoa agar Allah Ta'ala mempertemukan dia dengan anaknya, meski hanya di alam mimpi. Sang ayah berharap ada kebaikan yang disampaikan oleh anaknya yang hafizh itu.
"Nak, apa yang ingin engkau sampaikan kepada ayah?" ujar sang ulama kepada anaknya.
Nasihat melalui mimpi (ilustrasi) |
Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menyampaikan kisah seorang ulama. Ulama shalih ini memiliki seorang anak yang hafal Al-Qur'an, 30 juz. Namun, sang anak sudah meninggal dunia.
Didorong oleh rasa rindu, sang ulama berdoa agar Allah Ta'ala mempertemukan dia dengan anaknya, meski hanya di alam mimpi. Sang ayah berharap ada kebaikan yang disampaikan oleh anaknya yang hafizh itu.
Allah Ta'ala mengabulkan doa sang ulama. Ia benar-benar bertemu dengan anaknya.
"Nak, apa yang ingin engkau sampaikan kepada ayah?" ujar sang ulama kepada anaknya.
"Ayah, jangan tinggalkan dzikrullah. Senantiasalah mengingat Allah Ta'ala. Dzikir, meski satu detik, sangat membahagiakan (di alam kubur)." ujar sang anak.
Kedua, sang anak menyampaikan agar ayahnya senantiasa bersedekah.
"Ayah, senantiasalah bersedekah. Jangan tinggalkan sedekah meski hanya satu rupiah." lanjut Kiyai Arifin menukil riwayat dari sang ulama.
Sedekah dalam berbagai riwayat disebutkan sebagai amalan utama yang bisa menjadi naungan di Hari Kiamat. Semakin besar dan ikhlas sedekah yang diberikan di jalan Allah Ta'ala, semakin besar pula naungan yang Dia berikan di Hari Kiamat.
Dalam riwayat lain juga disebutkan, orang yang bersedekah telah mengalahkan 70 setan.
"Ayah, jangan remehkan sekecil apa pun kebaikan kepada makhluk. Karena balasannya akan terasa sekali di alam kubur," pungkas Pimpinan Majlis Az-Zikra ini melalui fans page resminya. [Mbah Pirman/Tarbawia]