Tiga jimat sakti Panglima Besar Jenderal Soedirman terbongkar. Yang mengungkapkan adalah Danang Priambodo Soedirman yang merupakan cucu sang Panglima. Sebagaimana diketahui masyarakat kala itu, 3 jimat sakti inilah yang menjadi sebab pertolongan Allah.
Jenderal Soedirman selalu menang dalam Perang Gerilya, meski kakinya lumpuh tak berdaya.
"Saya punya tiga jimat," ujar
Jimat Panglima Besar Jenderal Soedirman (ilustrasi/jp) |
Tiga jimat sakti Panglima Besar Jenderal Soedirman terbongkar. Yang mengungkapkan adalah Danang Priambodo Soedirman yang merupakan cucu sang Panglima. Sebagaimana diketahui masyarakat kala itu, 3 jimat sakti inilah yang menjadi sebab pertolongan Allah.
Jenderal Soedirman selalu menang dalam Perang Gerilya, meski kakinya lumpuh tak berdaya.
"Saya punya tiga jimat," ujar Danang menirukan kakeknya bertutur, "pertama, saya tidak pernah lepas dari bersuci."
Panglima Besar senantiasa menjaga wudhunya. Wudhu adalah kekuatan bagi sang Panglima hingga mampu memimpin banyak pertarungan melawan penjajah.
Selain menjadi sebab gugurnya dosa anggota tubuh yang dibasuh, wudhu merupakan sarana kesehatan yang ampuh karena membasuh ujung-ujung anggota badan yang kerap terkena sinar mentari langsung atau bersentuhan dengan kuman.
Wudhu juga terbukti mampu menyegarkan badan, fikiran, dan jiwa. Sehingga wajar, Panglima Soedirman tak terkalahkan. Wudhu membuatnya selalu waspada.
Jimat Panglima Besar yang kedua adalah ketaatan kepada Allah Ta'ala. Sebagai Muslim, Panglima senantiasa menjaga pelaksanaan shalat lima waktu dengan sebaik-baiknya.
"Kedua, saya selalu shalat tepat waktu." lanjutnya menuturkan.
Shalat merupakan ibadah wajib dengan segudang manfaat. Shalat merupakan jaminan kesuksesan bagi yang menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Siapa yang menjaga shalat, Tuhan Semesta Alam pasti menjaganya.
Shalat juga menjadi sarana pelatihan disiplin yang sangat efektif. Dalam shalat, semua bacaan dan gerakan telah ditentukan. Satu jenis penyelewengan saja bisa menjadi sebab batalnya shalat. Sehingga orang-orang yang benar dalam shalatnya akan menjadi pribadi paling disiplin di mana pun ia berada.
Shalat juga sarana mendekatkan diri kepada Zat Yang Mahakuat dan Mahakuasa. Siapa yang dekat-dekat dengan-Nya, mudah bagi-Nya untuk memberikan kekuatan dan kejayaan di dunia dan akhirat.
Jimat Panglima Besar yang ketiga ialah keikhlasan. Panglima hanya bertindak, hanya menyerang, hanya melakukan suatu kegiatan sebagai tentara nasional untuk kepentingan rakyat.
"Ketiga, setiap bertindak, saya selalu menghadirkan ikhlas untuk kepentingan rakyat." pungkasnya menuturkan.
Ikhlas merupakan energi juang yang dahsyat. Orang-orang yang ikhlas memiliki motivasi tanpa batas. Mereka berjuang untuk kepentingan besar di kemudian hari.
Bertindak untuk rakyat adalah ajaran Islam dan sunnah Nabi. Manusia paling mulia ini mengajarkan, sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya.
Sehingga para pejuang itu, seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, berjuang untuk umat manusia, demi rakyat Indonesia, tanpa melihat agama meski beliau seorang Muslim yang taat. [Mbah Pirman/Tarbawia/rc]