Sebelum dicekal kedatangannya di Amerika Serikat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan pidato tegas soal pencegahan korupsi.
Apakah pidato ini pula yang menjadi sebab dicekalnya sang Panglima?
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (ilustrasi) |
Sebelum dicekal kedatangannya di Amerika Serikat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan sambutan yang dinilai membuat para koruptor ketakutan. Bukan hanya teori, Panglima juga menyampaikan pernyataan tegas dan kiat-kiat praktis agar pelaku korupsi tak memiliki ruang gerak.
"Peran pengawasan dan pemeriksaan kepada kuasa pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, unit layanan pengadaan dan pejabat penerima terhadap proses pelaksanaan pengadaan barang-jasa secara konsisten guna menciptakan tata kelola yang baik dan bersih," kata Panglima TNI di Jakarta, Senin (16/10/17) seperti diwartakan antara.
Panglima TNI menyampaikan adanya banyak kasus yang tengah diproses hukum terkait pengadaan barang dan jasa di banyak instansi, baik yang terindikasi korupsi, ketidakefektifan, pemborosan, mark-up, dan lainnya.
"Dari hasil pemeriksaan dan pengawasan oleh Itjen TNI ditemukan hasil pengadaan yang terindikasi korupsi, pemborosan, ketidakefektifan, mark-up dan lain-lain yang saat ini sedang dalam proses hukum," ujarnya tegas.
Panglima juga menegaskan agar mengutamakan perusahaan pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista instansi yang dipimpinnya itu.
"Sesuai kebijakan pemerintah terkait pemenuhan kebutuhan alutsista TNI, agar mengutamakan pengadaan dari industri pertahanan dalam negeri, bila hal ini tidak memungkinkan boleh menggunakan pabrikan dari luar negeri, namun harus dengan persyaratan administrasi yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu.
Ia juga menyampaikan saran terkait cara agar para koruptor tidak menemukan cela untuk melakukan tindakan jahatnya.
"Rumuskan saran, masukan dan rekomendasi kepada pimpinan dalam rangka pengawasan pengadaan barang-jasa serta cari akar permasalahan yang terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Mabes TNI yang dapat menimbulkan kerugian negara," ujarnya.
Terakhir, Panglima TNI menyatakan dengan tegas agar menindak siapa pun yang berbuat korup dengan mengatasnamakan dirinya.
"Saya tidak pernah merekomendasikan rekanan siapa pun juga. Apabila ada rekanan yang mengaku adik, kakak dan saudara saya yang bekerja di Mabes TNI, langsung blacklist saja perusahaan itu," pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. [Mbah Pirman/Tarbawia]