Dua hari yang lalu, wajah lelaki ini kembali disorot kamera dan viral di layar kaca. Ia tegas membela sesama Muslim dan bangsa dengan menolak Perppu Ormas.
Sayangnya, ada satu teladan penting yang luput dari lelaki ini. Teladan yang mungkin tak laku di pemberitaan cetak dan siar negeri ini.
Lelaki santun, murah senyum, berperawakan tinggi dengan kulit terang ini pernah bertemu sekali dengan Tarbawia di bilangan TB Simatupang Pasar Minggu Jakarta Selatan sekitar dua tahun lalu.
Setahun kemudian, wajah ramahnya kembali meramaikan jagat maya dan pemberitaan media-media Nasional karena ia dicalonkan sebagai Cawagub DKI Jakarta oleh partainya.
Agak lama, nasib lelaki ini lekas berubah setelah melihat konstelasi Pilkada DKI Jakarta yang penuh dinamika bahkan banyak yang menyebutnya sebagai Pilkada rasa Pilpres.
Bisa dibilang 'tragis', lelaki ini batal menjadi Cawagub dan hanya menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan paslon yang diusung koalisi PKS-Partai Gerindra.
Ia digantikan oleh Sandiaga S Uno yang semula sebagai Cawagub, kemudian Cagub diberikan kepada Anies R Baswedan yang didepak Presiden Jokowi dari posisi Mendikbud.
Bisakah kita bayangkan bagaimana perasaan laki-laki yang namanya terdiri dari tiga kata ini?
Ia legowo. Demikian kebiasaan yang telah berlaku lama di partainya.
"Saya jundi. Siap ditugaskan ke mana pun, di mana pun. Tsiqoh dengan jama'ah." begitu-kuranglebih-pernyataannya.
Anies-Sandi kemudian dimenangkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, dan laki-laki tak jumawa, tetap sibuk dengan amanah dakwahnya.
Dua hari yang lalu, wajah lelaki ini kembali disorot kamera dan viral di layar kaca. Ia tegas membela sesama Muslim dan bangsa dengan menolak Perppu Ormas.
Sayangnya, ada satu teladan penting yang luput dari lelaki ini. Teladan yang mungkin tak laku di pemberitaan cetak dan siar negeri ini.
Ya. Laki-laki ini, seperti dituturkan oleh sahabat satu komunitasnya, tetap kelar tilawah 1 juz per hari.
Laki-laki bernama Mardani Ali Sera yang ramah ini, ternyata anggota aktif komunitas One Day One Juz (ODOJ).
Semoga ia istiqamah. [Mbah Pirman/Tarbawia]